Fundamental Ekonomi Nasional Rapuh
Shinta menegaskan biaya ekonomi Indonesia tergolong high cost atau mahal sehingga kurang kompetitif di tingkat kawasan Asia. RI negara dengan biaya termahal untuk energi, logistik, tenaga kerja dan pinjaman di antara lima negara Asia Tenggara atau Asean. Dampak high cost ekonomi RI ialah stagnasinya pertumbuhan dan produktivitas manufaktur dan ekspor.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, melihat prospek perekonomian Indonesia pada 2024 dibayangi tekanan di tingkat global yang makin berat dan pelemahan daya beli masyarakat serta penurunan kinerja industri.
Karena itu, pemerintah harus mendorong peningkatan daya beli dengan mengendalikan tingkat inflasi pada administered price dan volatile food, kemudian mendorong ekspektasi konsumsi ke arah yang positif dengan meredam isu Tapera. "Meskipun rencananya akan diimplementasikan di 2027, namun hal ini menimbulkan tingkat harapan yang menurun atas pendapatan di masa datang," tegas Esther.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya