Filosofi Sunda, 'Sabilulungan', Jadi Semangat G20 Bidang Pendidikan
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemndikbudristek, Iwan Syahril
Foto: Muhamad Ma'rupJAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemndikbudristek, Iwan Syahril, mengatakan Sabilulungan yang merupakan filosofi Sunda, menjadi semangat dalam pertemuan kedua G20 bidang pendidikan. Diharapkan peserta bisa berpartisipasi aktif dalam gelaran tersebut.
"Kami berharap seluruh peserta pertemuan aktif mengambil bagian dengan saling menyampaikan pemikiran-pemikiran guna menciptakan pendidikan berkualitas dan menyediakan aksesnya bagi semua kalangan, dengan semangat gotong royong," ujar Iwan dalam konferensi pers G20 secara virtual, Kamis (19/5).
Iwan menjelaskan, Sabilulungan sangat relevan dengan semangat gotong royong. Filosofi tersebut mengedepankan perilaku silih asah, silih asih, silih asuh, dan silih wawangi, mengesampingkan perbedaan untuk mencapai tujuan besar bagi kepentingan bersama.
Sebagai informasi, silih asah mengandung makna saling menajamkan pikiran dan berbagi informasi. Silih asih berarti saling mengasihi, silih asuh adalah saling membimbing, dan silih wawangi dapat diartikan sebagai saling memberikan dukungan.
"Nilai luhur yang melekat di masyarakat ini menjadi salah satu alasan pemilihan kota Bandung," tandasnya.
Transformasi Pendidikan
Sementara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mengatakan, ekosistem pendidikan Indonesia secara bergotong royong telah melakukan akselerasi transformasi. Hal tersebut untuk mengatasi krisis pembelajaran yang sudah menahun dan diperparah oleh pandemi.
"Melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar, pemulihan pembelajaran dilakukan antara lain dengan menghadirkan Kurikulum Merdeka, Asesmen Nasional, dan Program Guru Penggerak," jelasnya.
Dia menekankan, peran gotong royong sebagai landasan transformasi pendidikan Indonesia melalui terobosan Merdeka Belajar. Semangat itu juga menjadi dasar agenda prioritas bidang pendidikan G20.
"Saya sangat percaya bahwa gotong royong adalah kunci transformasi pendidikan berkualitas untuk semua," katanya.
Dia meminta, prinsip gotong royong sebagai nilai yang dipegang teguh bangsa Indonesia dapat menginspirasi para delegasi G20 untuk berkolaborasi. Sehingga, kelak tercipta masa depan pendidikan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan dengan adanya pendidikan berkualitas untuk semua.
"Saya percaya G20 menjadi tonggak penting dalam perjalanan kita bersama untuk memulihkan pendidikan sebagai dasar untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan," harapnya.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 3 Majukan Ekosistem Digital Indonesia, Diperlukan Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
Berita Terkini
- Korea Utara Rayakan HUT Mendiang Kim Jong-il tanpa Sebutan 'The Day of Shining Star'
- Presiden Prabowo Instruksikan Agar Pengecer Elpiji 3 Kg Diaktifkan Lagi
- Diterjang Banjir-Longsor, Pemkab Bima Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir
- Trump Tunda Tarif untuk Kanada dan Meksiko, Bagaimana dengan Tiongkok?
- Syarat Beli Elpiji 3 Kg di Sub-pangkalan, Warga Harus Bawa KTP!