Diterjang Banjir-Longsor, Pemkab Bima Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir
Bupati Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj Indah Dhamayanti Putri memimpin apel siaga pasukan tim gabungan dengan pihak terkait, TNI-Polri dan Relawan kemanusiaan di lokasi banjir, Bima, Selasa (4/1/2025).
Foto: ANTARABIMA - Pemerintah Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan status tanggap darurat bencana setelah banjir bandang dan longsor melanda Kecamatan Wera dan Ambalawi.
"Bupati sudah menetapkan status siaga tanggal bencana terhitung dari 4 sampai 17 Februari mendatang," ungkap Kabag Prokopim Kabupaten Bima Syuriadin yang diwawancara di lokasi banjir, Selasa (4/2).
Menurutnya, keputusan ini diambil untuk mempercepat penanganan dan distribusi bantuan kepada masyarakat terdampak.
"Status ini untuk memastikan proses rekonstruksi dan penanganan pasca-banjir dan longsor yang terjadi di dua kecamatan tersebut," jelasnya.
Syuriadin menegaskan, penetapan status tanggap darurat itu mengacu berbagai indikator, seperti bencana banjir dan tanah longsor beruntun yang terjadi di Kabupaten Bima pada tanggal 19, 20, 23 Desember lalu dan awal Februari ini.
Pemkab Bima, lanjut Syuriadin, akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
Ia juga mengimbau kepada seluruh warga Bima untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan bencana yang terjadi seperti banjir bandang, angin puting beliung, hingga tanah longsor.
"Segera laporkan langsung ke BPBD, kantor camat, kantor desa, dan Babinsa, Bhabinkamtibmas apabila ada kejadian bencana di wilayah masing-masing," katanya.
Sebelumnya banjir bandang yang terjadi pada hari Minggu (2/2), menyebabkan beberapa rumah di Kecamatan Wera terhanyut, bahkan banjir bandang membuat dua desa di kecamatan itu terisolir.
Banjir itu menghanyutkan 8 orang diantaranya satu orang lansia, dua orang ibu muda beserta tiga anaknya dan seorang ibu.
Banjir juga menghilangkan puluhan traktor tangan, dan merendam puluhan hektare lahan persawahan beserta tanaman padi yang baru ditanam beberapa sebelumnya.
Pencarian terhadap korban lainnya saat masih terus dilakukan warga setempat bersama tim penyelamat, dibantu oleh petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 3 Majukan Ekosistem Digital Indonesia, Diperlukan Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
Berita Terkini
- Hakim Konstitusi Anwar Usman Tidak Ikut Putusan Sengketa Pilkada Sumut
- Program Cek Kesehatan Gratis di Kota Serang, Banten, Belum Berjalan, Ini Alasan Dinkes Serang
- Yuuu Ikut Pesta Dodol….
- Komisi VI DPR Sebut RUU BUMN Kuatkan Peran Kementerian dan Akselerasi Ekonomi
- KPU Segera Tetapkan Rudy Susmanto sebagai Bupati Bogor Terpilih