Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kerjasama Pertahanan

Filipina Tunda Putusan Soal Pakta Militer dengan AS

Foto : TED ALJIBE / AFP

Latihan Gabungan l Sejumlah anggota marinir Amerika Serikat (AS) berdiri di atas kendaraan amfibi saat digelar latihan militer gabungan AS-Filipina tahunan di kota pesisir San Antonio yang menghadap ke laut Tiongkok Selatan di Provinsi Zambales, Filipina, pada April 2019 lalu. Pada Senin (14/6), Presiden Rodrigo Duterte memutuskan untuk menunda mengumumkan putusan soal diakhirnya pakta militer dengan AS selama enam bulan lagi.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memutuskan untuk kembali menunda mengeluarkan putusan apakah akan membatalkan pakta militer penting dengan Amerika Serikat (AS) selama enam bulan lagi. Masalah penundaan itu diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin Jr pada Senin (14/6) di tengah ketegangan baru antara Manila dan Beijing atas perairan Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang dipersengketakan.

Pengumuman penundaan oleh Manila ini merupakan yang ketiga kalinya sejak Januari 2020. Isinya menyatakan bahwa Filipina akan menarik diri dari kesepakatan bilateral soal kunjungan pasukan (Visiting Forces Agreement/VFA). Penundaan pengumuman oleh Manila dilakukan setelah Filipina mengajukan protes diplomatik setiap hari pada Beijing sejak April lalu atas kehadiran kapal-kapal Tiongkok di zona ekonomi eksklusif Filipina.

"Saya baru saja tiba dari pertemuan dengan presiden dan Duta Besar Filipina untuk AS, Jose Romualdez, yang membahas tentang VFA," kata Menlu Locsin. "Presiden menyampaikan kepada kami keputusannya untuk memperpanjang penangguhan pembatalan perjanjian VFA untuk enam bulan lagi sementara dia (Presiden Duterte) mempelajarinya, dan kedua belah pihak selanjutnya bisa membahas aspek-aspek kepentingan tertentu dari perjanjian itu," imbuh Menlu Filipina itu tanpa merinci apa aspek-aspek tertentu itu.

Sementara itu seorang juru bicara di pemerintahan di Manila mengemukakan bahwa Kantor Kementerian Luar Negeri Filipina sedang menunggu petunjuk dari istana (kepresidenan) tentang aspek-aspek tertentu yang ingin dicermati oleh Presiden Duterte.

Sedangkan Kementerian Pertahanan Filipina mengatakan sepenuhnya mendukung keputusan presiden untuk menunda keputusannya tentang VFA selama enam bulan lagi. "Kerja sama bilateral kami dengan AS diarahkan untuk menegakkan kepentingan nasional kami dan sejauh yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Filipina," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana dalam sebuah pernyataan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top