Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 06 Des 2024, 02:59 WIB

Filipina Ajukan Protes Diplomatik terhadap Tiongkok atas Insiden di LTS

Menlu Filipina, Enrique A Manalo (tengah), bersama Dubes Jepang untuk Filipina, Endo Kazuya (kiri), dengan disaksikan Menhan Gilberto C Teodoro Jr, memperlihatkan dokumen program Bantuan Keamanan Resmi (OSA) dari pemerintah Jepang di Pasay City

Foto: DND.GOV.PH/Shella Sonogan

MANILA - Kementerian Luar Negeri Filipina pada Kamis (5/12) mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan protes diplomatik terhadap Tiongkok atas insiden maritim pada 4 Desember lalu di sebuah beting yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Pada rabu (4/12) lalu, Tiongkok dan Filipina saling tuduh atas konfrontasi maritim di sekitar Scarborough Shoal yang jadi titik pertikaian terbaru dalam perselisihan teritorial yang telah berlangsung lama dan semakin memanas.

“(Protes diplomatik) itu adalah yang ke-60 yang diajukan Manila terhadap Tiongkok tahun ini, dan yang ke-193 sejak Presiden Ferdinand Marcos Jr menjabat pada tahun 2022,” ungkap Kementerian Luar Negeri Filipina.

Pada Rabu, Manila mengatakan Penjaga Pantai Tiongkok telah menembakkan meriam air dan menyenggol kapal pemerintah di dekat Scarborough Shoal yang disengketakan.

Pada hari yang sama, kapal Tiongkok lainnya dilaporkan telah dengan sengaja menabrak kapal milik Departemen Perikanan Filipina di dekat Sabina Shoal di Kepulauan Spratly.

Menteri Luar Negeri Filipina, Enrique Manalo, mengatakan Filipina telah mengajukan protes diplomatik atas kedua insiden tersebut.

“Sangat jelas, maksud saya kami berada dalam (wilayah) hak hukum kami,” kata Menlu Manalo kepada wartawan setelah penandatanganan perjanjian bantuan keamanan dengan Jepang.

“Kami tidak mengerti mengapa Tiongkok kembali mengulangi tindakan ini, yang jelas-jelas melanggar hukum,” imbuh dia.

Saat ini Beijing mengklaim hampir seluruh LTS, termasuk Scarborough Shoal yang telah membuat marah negara-negara tetangga yang mempermasalahkan beberapa batas yang menurut mereka memotong zona ekonomi eksklusif mereka.

Tiongkok menolak putusan tahun 2016 oleh Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag, Belanda, yang menyatakan bahwa klaim ekspansif Beijing tidak memiliki dasar hukum internasional.

Bantuan Jepang

Sementara itu pada saat yang sama dilaporkan bahwa Jepang telah memberikan bantuan dana bagi Filipina senilai 1,6 miliar yen (10,6 juta dollar AS) yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan angkatan lautnya, sehari setelah Manila mengatakan Penjaga Pantai Tiongkok telah melecehkan kapal-kapal pemerintahnya.

Dana tersebut yang merupakan bagian dari program bantuan keamanan regional Jepang, akan menyediakan lebih banyak perahu karet, sistem radar pantai, dan sistem identifikasi otomatis kepada Angkatan Laut Filipina, kata kedua belah pihak.

“Paket bantuan tersebut akan berkontribusi dalam menjaga dan memperkuat keamanan regional dan meningkatkan keamanan jalur laut vital,” kata Kedutaan Besar Jepang setelah pertemuan antara Dubes Kazuya Endo dan Menlu Manalo.

Jumlah bantuan dana yang diumumkan pada 5 Desember lebih dari dua kali lipat dari 600 juta yen yang diterima Manila ketika program Bantuan Keamanan Resmi (OSA) diluncurkan pada tahun 2023.

Saat ini Filipina memang telah meningkatkan aset keamanan maritimnya dan meningkatkan hubungan dengan sekutu untuk melawan pernyataan agresif Beijing atas klaimnya di LTS, termasuk wilayah yang disengketakan oleh kedua tetangga.

Pada tanggal 5 Desember, Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan kesepakatan OSA akan meningkatkan kemampuan Manila untuk mencegah ancaman terhadap perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik. AFP/ST/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.