![Fenomena Remaja SCBD Nongkrong di Dukuh Atas](https://koran-jakarta.com/images/article/fenomena-remaja-scbd-nongkrong-di-dukuh-atas-220716002545.jpg)
Fenomena Remaja "SCBD" Nongkrong di Dukuh Atas
![Fenomena Remaja SCBD Nongkrong di Dukuh Atas](https://koran-jakarta.com/images/article/fenomena-remaja-scbd-nongkrong-di-dukuh-atas-220716002545.jpg)
Perlu Gelanggang remaja I Para remaja dari berbagai wilayah ini bermain dan bersosialisasi di Dukuh Atas. Mereka memerlukan wadah untuk menyalurkan bakat dan kreativitas seperti era Gubernur Ali Sadikin banyak Gelanggang Remaja.
"Saya kira sama geloranya, apalagi dibungkus dengan komunikasi secara media sosial. Jadi ini bisa menampung kreativitas remaja, termasuk juga yang ada di Jakarta mungkin dengan ide-ide baru," ucapnya.Dikatakan Seto, ini menjadi awal kepedulian semua kalangan dalam memberikan wadah bagi remaja dalam menyalurkan kreativitas.
"Saya melihat selama ini wadah kreativitas remaja memang kurang. Karena tidak tersalur, lahirlah geng motor, kebut-kebutan, atau malah tawuran dan bullying," ungkapnya. Hal senada disampaikan, psikolog Universitas Indonesia, A Kasandra Putranto. Dia mengatakan peran orang tua dibutuhkan untuk mengawasi remaja."Ya harus kembali kepada orang tua yang mengawasi anak-anak," ucapnya.Menurut Kasandra, peran serta sekolahdan Dinas Pendidikan perlu juga agar mereka tidak bolos sekolah.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya