![Fenomena Remaja SCBD Nongkrong di Dukuh Atas](https://koran-jakarta.com/images/article/fenomena-remaja-scbd-nongkrong-di-dukuh-atas-220716002545.jpg)
Fenomena Remaja "SCBD" Nongkrong di Dukuh Atas
![Fenomena Remaja SCBD Nongkrong di Dukuh Atas](https://koran-jakarta.com/images/article/fenomena-remaja-scbd-nongkrong-di-dukuh-atas-220716002545.jpg)
Perlu Gelanggang remaja I Para remaja dari berbagai wilayah ini bermain dan bersosialisasi di Dukuh Atas. Mereka memerlukan wadah untuk menyalurkan bakat dan kreativitas seperti era Gubernur Ali Sadikin banyak Gelanggang Remaja.
Perlu Wadah
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyampaikan pemerintah harus menyediakan fasilitas bagi kalangan remaja Citayam untuk menyalurkan bakat kreativitas mereka. Dia memberi contoh, era Gubernur Ali Sadikin ada gelanggang-gelanggang remaja (GGR).
Dalam GGR tersebut menampung anak-anak untuk bertheater, menari, main musik, paduan suara, dan sebagainya. "Jadi kreativitas anak tertampung dengan adanya fasilitas-fasilitas untuk remaja dalam GGR," katanya.
Seto mengatakan pemerintah juga turut mengawasi dalam menertibkan kebersihannya, agar mereka tidak membuang sampah sembarangan. Mencegah aksi kriminalitas."Jadi hal itu yang perlu diperhatikan. Pemerintah turun tangan untuk menyalurkan dengan cara yang tepat. Perlu dibangun berbagai fasilitas-fasilitas," ujarnya.
Tadi seperti gelanggang remaja zaman dulu bisa saja dipergunakan untuk tempat kegiatan remaja seperti negara maju, misalnya, untuk peragaan busana. Menurut Seto, suasana fenomena remaja Citayam memiliki kreativitas tinggi. Mereka membuat kegiatan seperti di Prancis, ada Paris Fashion Wee.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya