Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis di Sudan

Evakuasi Warga Asing Kian Diintensifkan

Foto : AFP

Pertempuran Sengit I Tentara Sudan yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan duduk di atas sebuah tank di Kota Port Sudan pada Kamis (20/4) pekan lalu. Badan-badan PBB melaporkan bahwa akibat pertempuran sengit antara tentara dengan pasukan paramiliter RSF telah menelan korban sedikitnya 459 orang tewas dan lebih dari 4.000 terluka.

A   A   A   Pengaturan Font

Uni Eropa menyambut baik pengumuman tersebut. "Kami mendesak kedua belah pihak untuk menjunjung tinggi (gencatan senjata) itu," kata petinggi US, Josep Borrell.

Sementara itu Sekjen PBB, Antonio Guterres, pada Senin memperingatkan bahwa Sudan berada di tepi jurang dan kekerasan dapat melanda seluruh wilayah dan sekitarnya.

Sudan, salah satu negara termiskin di dunia, memiliki sejarah kudeta militer yang bermasalah. Konflik terbaru telah mengadu pasukan yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan melawan mantan wakilnya Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin RSF.

Kedua jenderal tersebut merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021, tetapi kemudian berselisih, dan terakhir mereka bertikai karena rencana integrasi RSF ke dalam tentara reguler. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top