Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 14 Agu 2022, 20:51 WIB

ESB Luncurkan Kampanye untuk Bantu Usaha Kuliner

usaha kuliner

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - PT Esensi Solusi Buana (ESB), penyedia ekosistem berplatform teknologi khusus untuk bisnis F&B, meluncurkan kampanye terintegrasi bertajuk Entrepreneur Saling Bantu. Kampanye ini bertujuan untuk mendukung optimalisasi potensi dari UMKM bidang kuliner nasional.

"Kampanye ini digelontorkan dengan mempertimbangkan seluruh aspek kebutuhan operasional dalam bisnis F&B skala UMKM, sehingga dapat meningkatkan kapasitas serta daya saing dengan biaya yang efisien dan sangat terjangkau," kata CEO dan Founder dari ESB, Gunawan Woen, dalam siaran pers Minggu (14/8).

Program-program yang ada pada kampanye Enterpreneur Saling Bantu ini antara lain mengajak sesama pengusaha (entrepreneur) kuliner dan sosial media influencers untuk berkolaborasi dan saling bantu promosi bisnis. Mereka bisa meluncurkan twibbon (gambar di atas gambar) untuk menciptakan kesadaran (awareness), hingga podcast #CurhatUMKM bagi pemilik bisnis kuliner berbagi cerita saling menyemangati.

Gunawan menjelaskan, efisiensi itu penting bagi setiap bisnis. Melalui laporan keuangan yang mendetail, pengusahabisa melihat 3 beban terbesar pada proses bisnis mereka sehingga bisa fokus untuk mengurangi cost.

Beban terbesar di bisnis F&B yang pertama adalah biaya makanan (food cost). Jika bisa mengatur inventori dengan benar, pemakaiannya dijaga dan membeli dengan jumlah benar, efisiensi akan dapat menaikkan profit. Beban terbesar kedua adalah ongkos tenaga kerja (employee cost), karena itu efisiensi jumlah karyawan dapat menghasilkan penghematan lebih banyak lagi.

"Beban terbesar ketiga adalah biaya lokasi (location cost). Kalo lokasi masih sewa, maka enterpreneur harus dapat memanfaatkan lokasi sewa secara maksimal untuk mengisi kapasitas menganggur (idle capacity). Dengan cara ini maka keuntungan dapat meningkat kira-kira 2 atau 3 kali lipat" tegas Gunawan.

Mendukung kampanye Entrepreneur Saling Bantu, ESB memperkenalkan produk unggulan untuk UMKM Kuliner, yaitu ESB POSlite. Fitur yang dimiliki oleh ESB POSlite memberi banyak solusi untuk efisiensi biaya dari sisi operasional dan bahan-bahan makanan.

"Manfaat lainnya adalah dapat untuk mengakses pemesanan atau booking, funding, pelaporan dan monitoring yang komprehensif, hingga pertumbuhan engagement dengan konsumen untuk rencana rewards bagi konsumen loyal. ESB POSlite dikembangkan khusus untuk bisnis UMKM Kuliner, dengan begitu banyak fitur yang memberikan kenyamanan kepada pemilik bisnis," kata dia.

Fitur pada ESB POSlite adalah Kasir Digital yang dapat dioperasikan via ponsel pintar ataupun tablet pribadi, yang dapat digunakan walaupun sedang luring (offline). Laporan transaksi lengkap, harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan. Integrasi dengan metode pembayaran QRis, e-Wallet, kartu kredit dan debit.

Quick Service Mode - Panel kontrol untuk pemesanan daring mulai dari pengiriman (delivery), makan di tempat (dine-in), dan dibawa pergi (takeaway). Biaya terjangkau mulai dari 2.000 rupiah per hari per outlet.

Efisiensi biaya dan peningkatan profit secara signifikan dengan menggunakan ESB POSLite dirasakan sendiri oleh salah satu pengguna ESB Poslite yaitu brand Kopi SeIndonesia. Ron Chua, pemilik Kopi Seindonesia mengatakan ia langsung memutuskan untuk menggunakan ESB dari pertemuan pertama.

"Semua sudah lengkap di sistem ESB sehingga tidak perlu ada tambahan aplikasi lain. Data dan laporan yang saya butuhkan sudah lengkap dan akurat membuat pengambilan keputusan bisnis menjadi jauh lebih mudah," ujar dia.

Contohnya, salah satu kendala umum yang dihadapi adalah jumlah stok. Ia sering tidak tahu stok barang tertentu sisa berapa di ruang penyimpanan. Dengan menggunakan ESB, mudah untuk melacak (tracking) data tersebut. Hasilnya adalah dapat untuk memutuskan apakah harus melanjutkan menu tertentu atau tidak. Hanya butuh 3 hingga 5 bulan untuk memantau hingga mengambil keputusan.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.