Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 18 Jan 2025, 13:27 WIB

Enodimedjo Gagas Program Musik 'Main-Main di Cipete' untuk Musisi Muda Pamer Karya

Foto: Istimewa

JAKARTA - Jurnalis musik sekaligus pegiat keriaan, Eno Suratno Wongsodimedjo atau yang akrab disapa Enodimedjo menggagas program musik "Main-Main di Cipete". Program musik mingguan ini bertujuan untuk mempromosikan karya-karya musisi pendatang baru berbakat. 

Eno mengatakan, program "Main-Main di Cipete digagas sebagai etalase bagi para musisi muda untuk menjajakan karya-karyanya. Menurutnya, panggungan menjadi salah satu elemen penting bagi promosi sebuah karya musik. 

"Bagi musisi pendatang baru, kesempatan manggung atau tampil di sebuah event menjadi hal sulit untuk mereka dapatkan. Padahal selain bisa menjemput pendengar baru, keriaan atau acara musik bisa menjadi ajang bagi mereka menambah jam terbang manggung, sekaligus menjadi simpul kreatif antar musisi untuk berjejaring satu sama lain," kata Eno dalam keterangan tertulisnya.

Program "Main-Main di Cipete" digelar rutin setiap Senin malam di Casatopia Café, Jakarta Selatan. Acara ini hadir di bawah payung Reallist Management, sebuah entitas kolektif yang didirikan oleh Eno.

1737182091_edaa2b474f34ef5c14b6.jpg

Hingga saat ini, 19 musisi dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia sudah tampil di program ini. Di antaranya ada Mahardias (Bekasi), Tape Argument (Pamulang), Fabian Putra (Depok), Moccatune (Surabaya), Davi Siumbing (Jakarta), Afternourway (Ciputat), Verryans (Samarinda), hingga Mr. Zaqilah (Kolaka) dan lain-lain.

Lewat program Main-Main di Cipete, Eno seolah ingin membuktikan konsistensinya membangun ekosistem musik yang sehat. Salah satunya adalah sebagai ruang bertumbuh bagi mereka yang masih merintis jalan, sehingga regenerasi bisa berjalan dengan baik.

"Beberapa waktu lalu, penikmat musik akrab dengan istilah 'festival musik dengan line up yang itu-itu saja'. Keresahan yang seperti itu, seharusnya tidak perlu ada jika musisi-musisi baru diberi ruang untuk bertumbuh," ucapnya.

Eno bilang, acara yang ia inisiasi dihelat gratis tanpa tiket untuk memberi ruang yang lebih luas bagi para pembuat karya yang ingin menemukan pendengar baru. Konsep cuma-cuma juga membuka kesempatan bagi siapa pun untuk datang dan menemukan karya dari musisi-musisi baru Indonesia.

"Acara ini amat sangat terbuka bagi siapa pun, baik pekarya musik maupun penikmat musik. Silakan datang, berkenalan, berjejaring, untuk kemudian bersama-sama membentuk ekosistem musik yang sehat dan saling dukung," tutur Eno.

"Informasi mengenai acara ini, tentang cara bisa ikutan tampil hingga jadwal penampil setiap minggunya, bisa diakses melalui akun Instagram @main.main.di," pungkasnya.

Redaktur: Rivaldi Dani Rahmadi

Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.