
Trump: AS Ingin Imbalan dari Ukraina
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AFP/Alex WROBLEWSKINATIONAL HARBOR - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Sabtu (22/2) mengatakanbahwa ia berupaya untuk mendapatkan imbalan atas uang bantuan miliaran dollar yang dikirim untuk mendukung perang Ukraina melawan Russia.
Komentarnya datang ketika Washington DC dan Kyiv sedang menegosiasikan kesepakatan sumber daya mineral yang diinginkan Trump sebagai kompensasi atas bantuan masa perang yang diberikan pendahulunya, Joe Biden, kepada Ukraina.
Isu ini merupakan polemik terkini dalam bulan pertama sejak Trump menjabat, di mana ia telah menjungkirbalikkan kebijakan luar negeri AS dengan membuat tawaran diplomatik ke arah Kremlin atas pemimpinUkraina dan Eropa.
“Saya mencoba untuk mendapatkan imbalan atau jaminan. Saya ingin mereka memberi kami sesuatu untuk semua uang yang kami siapkan. Kami meminta tanah jarang dan minyak, apapun yang bisa kami dapatkan,” ucap Presiden Trump kepada para delegasi di Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) yang digelar dekat Washington DC.
“Kami akan mendapatkan uang kami kembali karena itu tidak adil. Dan kita akan melihat, tetapi saya pikir kita cukup dekat dengan kesepakatan, dan kita lebih baik dekat karena itu telah menjadi situasi yang mengerikan,” imbuh dia.
Beberapa jam sebelumnya, sebuah sumber mengatakan kepada AFP bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy “tidak siap” untuk menandatangani perjanjian semacam itu, meskipun ada tekanan dari AS.
Utusan khusus Trump Keith Kellogg, yang bertemu Zelenskyy pekan lalu mengatakan presiden Ukraina mengerti bahwa menandatangani kesepakatan dengan AS adalah kritis. Tetapi narasumber Ukraina mengatakan kepada AFP bahwa Kyiv membutuhkan jaminan terlebih dahulu.
Negosiasi antara kedua negara terjadi di tengah perang kata-kata yang semakin dalam antara Trump dan Zelenskyy yang telah menimbulkan kekhawatiran di Kyiv dan Eropa.
Pada Rabu (19/2) lalu, Trump mencap Zelenskyy sebagai diktator dan menyerukannya untuk bergerak cepat dalam mengakhiri perang, sehari setelah pejabat Russia dan AS mengadakan pembicaraan di Arab Saudi tanpa Kyiv.
Mineral untuk Bantuan
Presiden Trump sebelumnya telah meminta 500 miliar dollar AS senilai mineral tanah jarang untuk menebus bantuan AS yang diberikan kepada Kyiv, label harga yang jauh lebih tinggi daripada angka bantuan AS ke Ukraina.
AS diketahuitelah memberi Ukraina lebih dari 60 miliar dollar AS dalam bantuan militer sejak invasi Russia.
Institut Kiel, sebuah badan penelitian ekonomi Jerman, mengatakan bahwa dari tahun 2022 hingga akhir 2024, AS memberikan total 119,8 miliar AS dalam bentuk bantuan keuangan, kemanusiaan dan militer.
Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan kepada AFP pada Jumat (21/2) lalu bahwa meskipun ada ketegangan, pembicaraan tentang kemungkinan kesepakatan sedang berlangsung.
Perselisihan itu terjadi ketika Ukraina akan menandai ulang tahun ketiga invasi Russia pada Senin (24/2), dan ketika pasukan Kyiv perlahan-lahan mundur dari garis depan. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 3 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 4 Bima Arya Tegaskan Retret Kepala Daerah Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan
- 5 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden