Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

Energi Terbarukan di Asia Tenggara Tumbuh 20 Persen dalam Setahun

Foto : BAY ISMOYO / AFP

Pembangkit listrik tenaga surya terapung di atas air mampu menghasilkan listrik sebesar 192 mega watt hasil kerja sama Indonesia dan Masdar dari UEA, di Waduk Cirata, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Di Asean, potensi pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai (124 GW) hampir lima kali lebih besar dibandingkan potensi pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai dan hampir dua kali lipat kapasitas operasi pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai global (69 GW).

Laporan tersebut mengungkapkan Vietnam memimpin di kawasan ini dalam mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) skala utilitas dengan 19 GW, diikuti oleh Thailand dan Filipina, yang masing-masing menyumbang 3 GW.

Filipina dan Vietnam, dengan potensi kapasitas masing-masing sebesar 99 GW dan 86 GW pada pembangkit listrik tenaga surya dan angin, merupakan empat perlima dari total kapasitas di wilayah tersebut. Angka-angka ini menempatkan mereka sebagai negara dengan kapasitas prospektif terbesar kedelapan dan kesembilan secara global.

"Laos secara signifikan melampaui ukuran ekonominya dalam mengembangkan kapasitas tenaga surya dan angin skala utilitas, dengan potensi kapasitas lebih dari 3 GW, menyaingi Thailand dan melampaui Malaysia sebesar lebih dari 150 persen, meskipun perekonomiannya jauh lebih kecil," kata GEM dalam laporannya.

Selain itu, Laos juga akan menjadi tuan rumah pembangkit listrik tenaga angin darat terbesar di kawasan ini, Monsoon, yang sedang dibangun dan diperkirakan akan mencapai kapasitas 600 MW setelah selesai dibangun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top