Energi Terbarukan di Asia Tenggara Tumbuh 20 Persen dalam Setahun
Pembangkit listrik tenaga surya terapung di atas air mampu menghasilkan listrik sebesar 192 mega watt hasil kerja sama Indonesia dan Masdar dari UEA, di Waduk Cirata, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Saat ini tidak ada PLTS atau angin skala utilitas yang beroperasi di Brunei, Laos, dan Timor Leste, dan tidak ada satu pun proyek yang sedang dibangun di Indonesia, Kamboja, dan Brunei. "Pertumbuhan energi terbarukan di kawasan ini sangat mengesankan, namun masih banyak lagi yang bisa dicapai," kata Janna Smith, peneliti dan penulis utama laporan tersebut.
"Seiring dengan upaya dunia untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan sebanyak tiga kali lipat pada tahun 2030, pemerintah perlu mempermudah penerapan tenaga angin dan surya secara online. Beralih ke energi terbarukan dari batu bara dan gas akan menghemat waktu dan uang negara menuju masa depan energi yang bersih."
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya