Energi Terbarukan Dapat secara Dramatis Kurangi Emisi Karbon di Asean
KURANGI EMISI KARBON I Pekerja membersihkan panel surya yang dipasang di sebelah ladang gandum di Desa Vahelal, sekitar 40 Km dari Ahmedabad baru-baru ini. Energi terbarukan termasuk bidang utama yang dapat secara dramatis mengurangi emisi karbon Asia Tenggara.
SINGAPURA - Laporan dari konsultan Bain and Company, pada Selasa (7/6), menyebutkan energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan kendaraan listrik (EV) termasuk di antara lima bidang utama yang dapat secara dramatis mengurangi emisi karbon Asia Tenggara (Asean).
Peluang investasi di bidang ini dapat menyumbang 60 persen dari pengurangan emisi karbon yang dibutuhkan oleh kawasan untuk mencapai nol bersih pada pertengahan abad. Bidang lainnya adalah konservasi hutan dan memiliki lingkungan binaan yang berkelanjutan, seperti dengan berinvestasi dalam teknologi pendingin hemat energi.
"Misalnya, konservasi hutan, khususnya di Indonesia dan Malaysia, adalah pengungkit pengurangan karbon terbesar di kawasan ini, dan akan mewakili peluang investasi senilai 20 miliar dollar AS pada tahun 2030," bunyi laporan yang dirilis pada konferensi Ecosperity itu.
Hutan di kawasan ini dapat menyerap sejumlah besar emisi karbon, dan proyek-proyek seperti penanaman bakau dan pelestarian hutan hujan semakin dilihat sebagai cara utama untuk memerangi perubahan iklim dan juga menghasilkan keuntungan finansial bagi investor melalui penjualan kredit karbon.
Pertanian berkelanjutan seperti penggunaan pertanian presisi dan platform layanan petani, yang memerlukan penggunaan sistem pemantauan, teknologi irigasi, dan drone, merupakan peluang potensial yang besar untuk mendorong peningkatan hasil dan mengurangi emisi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya