Enam Keluarga Mengungsi Karena Banjir dan Longsor di Cianjur
Salah satu dari empat rumah yang rusak berat akibat tertimbun longsor di Kampung Parabon, Desa Cintaasih, Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (3/5).
Enam keluarga di Cianjur mengungsi karena banjir dan longsor
CIANJUR - Sedikitnya enam kepala keluarga terdiri dari 15 jiwa warga Kampung Parabon, Desa Cintasih, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa mengungsi ke madrasah karena rumah mereka rusak dihantam longsor dan banjir, Rabu (3/5/2023).
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Dindin saat dihubungi Rabu, mengatakan, pihaknya telah mengirim petugas ke lokasi untuk melakukan pendataan dan membawa bantuan bagi warga yang terpaksa mengungsi, data sementara tercatat 4 rumah tertimbun longsor.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena warga sudah mengungsi ketika hujan turun deras dan banjir tiba-tiba mengenangi perkampungan, tidak lama berselang tebing setinggi 10 meter di belakang perkampungan longsor, malam ini warga mengungsi di madrasah setempat," katanya.
Saat ini petugas juga diminta untuk memberikan pelayanan bagi warga yang mengungsi serta melakukan penanganan bersama petugas gabungan terdiri dari TNI/Polri, aparat kecamatan dan desa agar warga dapat segera kembali ke rumah dengan cepat.
Kepala Desa Cintaasih, Dedi Kusmara, mengatakan, bencana alam longsor dan banjir yang melanda dua kampung, Kampung Parabon dan Kampung Cikiara, namun longsor terparah yang merusak empat rumah warga di Kampung Parabon dan puluhan rumah terancam.
"Untuk longsor terparah menimbun empat rumah warga di Kampung Parabon dan belasan rumah terancam. Sebanyak 15 jiwa mengungsi, di Kampung Cikiara dua rumah rusak sedang dan puluhan rumah terancam, namun tidak ada yang mengungsi," katanya.
Hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam menyebabkan banjir dan longsor terjadi di delapan titik di Desa Cintaasih, juga membuat jembatan gantung penghubung antar kampung dan jalan desa sepanjang 25 meter putus, tidak dapat dilalui kendaraan.
"Kami berharap ada penanganan cepat dari dinas terkait di Pemkab Cianjur, karena jembatan dan jalan desa merupakan akses utama warga untuk beraktivitas terutama perekonomian dan anak pergi sekolah," katanya.
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya