Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 12 Nov 2022, 00:03 WIB

Emisi Karbon Bahan Bakar Fosil Capai Rekor Tertinggi

KTT Iklim COP27

Foto: ISTIMEWA

SHARM EL SHEIKH - Para ilmuwan iklim, pada Jumat (11/11), memperingatkan bahwa emisi karbon dioksida berbahaya dari bahan bakar fosil akan naik 1 persen lebih banyak tahun ini. Hal itu mendorong angka emisi karbon tersebut ke titik tertinggi sepanjang masa.

Dikutip dari Deutsche Welle, para ilmuwan dari Global Carbon Project mengatakan dalam ajang Conference of The Parties 27 (COP27), KTT iklim tahunan PBB yang diadakan di Mesir hingga 18 November 2022 bahwa emisi menurun pada 2020 karena pembatasan yang diberlakukan selama pandemi Covid-19.

Namun, tren itu tidak bertahan lama. Para ilmuwan mengatakan penurunan emisi pada 2020 sebesar -5,2 persen akibat pandemi, dengan cepat terhapus oleh peningkatan emisi 5,6 persen pada 2021.

Emisi karbon dioksida global dari bahan bakar fosil telah tumbuh 0,6 persen per tahun selama 10 tahun terakhir. Emisi batu bara sendiri berpotensi capai titik tertinggi baru.

Angka-angka studi Global Carbon Project dan temuan lainnya diterbitkan dalam laporan pada Jumat (11/11) oleh para peneliti di Pusat Penelitian Iklim Internasional atau International Climate Research Center (CICERO) yang berbasis di Norwegia.

Laporan itu menyatakan bahwa batu bara masih menjadi sumber utama emisi karbon dioksida. Disebutkan juga bahwa tahun ini, emisinya berpotensi melebihi puncaknya pada 2014 lalu.

Emisi dari penggunaan minyak juga diperkirakan akan tumbuh tahun ini karena adanya peningkatan penerbangan internasional setelah pandemi. Namun, angka penggunaan minyak tetap di bawah level 2019.

Glen Peters, Direktur Riset CICERO dan salah satu penulis studi tentang proyeksi karbon, menjelaskan bahwa emisi dari batu bara dan gas didorong oleh peristiwa di Ukraina, sedangkan emisi dari minyak lebih didorong oleh pemulihan dari pandemi Covid-19.

Peters mengatakan bahwa emisi saat ini di angka 5 persen di atas kesepakatan Perjanjian Paris. "Anda harus bertanya, kapan emisi akan turun?" katanya.

Para pemimpin global sepakat untuk menahan pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri pada tahun 2016, tetapi gagal berkomitmen untuk melakukan tindakan untuk menghentikan pemanasan.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, saat berbicara pada Bloomberg CEO Forum di Nusa Dua Bali, Jumat (11/11), mengatakan partisipasi Indonesia penting dalam komitmen transisi batubara global lantaran Indonesia adalah produsen terbesar di dunia.

"Semua negara kaya juga meminta pemenuhan komitmen transisi kepada Indonesia karena tanpa partisipasi Indonesia tidak mungkin mewujudkan komitmen global ini," kata Menkeu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), jelas Menkeu, telah mengumumkan Indonesia akan melakukan transisi energi pada Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa ke-26 (The 26th United Nations Climate Change Conference of the Parties/COP26) tahun lalu.

Tawaran 15 Miliar Dollar AS

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Jumat (11/11) seperti diberitakan Bloomberg mengatakan bahwa AS, Jepang, dan negara-negara lain akan menawarkan kesepakatan pendanaan iklim setidaknyasenilai15 miliar dollar AS untuk membantu Indonesia mengalihkan jaringan listrik yang didominasi batu bara dari bahan bakar fosil yang mencemari.

"Rincian kesepakatan akan diumumkan selama pertemuan G20 di Bali minggu depan setelah pembicaraan antara Presiden AS, Joe Biden dan Presiden Joko Widodo," kataMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Jumat (11/11), dikutip dariBloomberg.

"Kemitraan transisi energi yang adil atau Just Energy Transition Partnership (JETP), pakta dengan Jepang, AS, dan lainnya mengikuti sekitar satu tahun negosiasi dan dapat diumumkan segera pada hari Selasa," sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Redaktur: Vitto Budi

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.