![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Ekspor Cangkang Sawit Dipacu
Mendag Agus Suparmanto
Foto: IstimewaJAKARTA - Pemerintah mendorong ekspor komoditas cangkang kelapa sawit atau palm kernel shell (PKS) ke pasar Jepang. Pasalnya, produk biomassa ini menjadi andalan negeri Sakura itu untuk mendorong pembangunan pembangkit listrik berbasis energi hijau.
Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang melaporkan kebutuhan akan energi listrik di Jepang hingga 2030, sebagian besar akan disuplai oleh batubara sebesar 26 persen dan energi terbarukan sebesar 22-24 persen. Dari nilai tersebut, energi terbarukan tercatat mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 10,3 persen dari seluruh pasokan energi nasional Jepang dibanding 2016.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menegaskan, di tengah kondisi darurat pandemi Covid-19 ekspor komoditas cangkang kelapa sawit ke pasar Jepang berpotensi meningkat. Meskipun, Jepang memberlakukan kondisi darurat akibat pandemi Covid-19 di seluruh wilayah di Indonesia, potensi ekspor PKS tetap tinggi. "Selama ini ekspornya relatif stabil dan berpotensi meningkat," ungkapnya di Jakarta, Selasa (12/5).
Mendag mengatakan salah satu produsen/ eksportir telah mengirimkan komoditas PKS ini sebanyak 10 ribu metrik ton (MT) melalui pelabuan Tanjung Buton Riau pada 28 April lalu. Itu akan tiba di pelabuhan Kochi, Jepang pada 8 Mei kemarin.
Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional-Kemendag Kasan menambahkan, pembelian cangkang kelapa sawit asal Indonesia ini, dilakukan oleh perusahaan Jepang, yaitu Erex Co. Ltd.
Kesepakatan pembelian dilakukan pada Januari 2020 lalu di Jepang dan direncanakan akan berlangsung selama 15 tahun dengan jumlah 120 ribu MT per tahun.
Mulai 2020 akan diekspor perdana cangkang kelapa sawit oleh salah satu produsen dengan mitra lainnya di Jepang. Pengapalan direncanakan mulai Juni hingga Juli medatang. "Kerja sama ini juga akan berlangsung hingga tahun 2030," ujar Kasan.
Pada 2019, ekspor kelapa sawit Indonesia dan produk turunannya ke Jepang mencapai 142,8 juta dollar AS dengan tren pertumbuhan sebesar 27,4 persen per tahun selama 5 tahun terakhir.
Pada periode tersebut, ekspor PKS Indonesia ke Jepang juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 13,6 persen (YoY) dengan nilai 766,9 ribu dollar AS.
Fokus EBT
Atase Perdagangan (Atdag) RI di Tokyo, Arief Wibisono menuturkan bahwa Jepang merupakan salah satu negara yang sedang menggalakan penggunaan sumber energi terbarukan, termasuk energi biomassa.
- Baca Juga: Akses Petani ke Bulog Terbatas
- Baca Juga: Minyak Goreng Mahal Di Aceh
"Produk biomassa ini akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Jepang dengan skema Feedin Tariff. Mengingat kebutuhan akan energi yang besar dan terus meningkat di Jepang, Indonesia akan secara kontinyu mengekspor produk ini ke Jepang," kata Arief. ers/E-10
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 5 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP
Berita Terkini
-
BLACKPINK Kasih Bocoran Bakal Tur Dunia Lagi Tahun Ini
-
Ormas Kerap Bikin Investor Tak Nyaman, Aparat Tak Boleh Lemah
-
Kontroversi Elpiji 3 Kg, Wakil Ketua MPR Usul Subsidi Barang Dialihkan Jadi Subsidi Langsung
-
Anggota DPR Tegaskan Tak Boleh Ada Penimbunan Gas Elpiji 3 Kg
-
Kumbh Mela: Festival Keagamaan Terbesar di Dunia