Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proyeksi 2021 I Pembiayaan Terkendala oleh Kurangnya Penerimaan Pajak

Ekonomi Diperkirakan Tumbuh 3,9%

Foto : Sumber: BPS, Kemenkeu – Litang KJ/and - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Faktor lainnya yang mendorong pert u m b u h a n adalah prospek dorongan likuiditas lewat stimulus fiskal (terutama belanja modal) yang didukung oleh penurunan suku bunga acuan BI 7 day Reverse Repo Rate lebih lanjut ke arah 3,50 persen.

"Khusus pelonggaran moneter, sebaiknya bunga acuan tidak diturunkan lebih rendah dari 3,50 persen karena dua alasan, yaitu masih sangat besarnya ketidakpastian arah pergerakan aset global di 2021 yang pasti akan berdampak pada stabilitas rupiah dan juga untuk menjaga 'monetary tank' tidak terlalu kosong. Hal itu untuk mencegah munculnya komplikasi saat akan dilakukannya normalisasi moneter setelah 2022/2023," kata Adrian Panggabean yang juga Chief Economies Bank CIMB Niaga.

Selain faktor yang mendorong pertumbuhan, beberapa faktor lainnya dinilai akan menahan laju perekonomian. Pertama, dorongan fiskal akan kembali terhambat oleh kelembaman tata administratif (business processes) sehingga belanja negara maksimum mencapai 85-90 persen dari target yang direncanakan.

Di sisi penerimaan, pembiayaan akan terkendala oleh kurangnya penerimaan pajak akibat dari belum pulih sepenuhnya kondisi perekonomian. Kendala sisi penerimaan dan keperluan untuk menjaga arus kas tersebut berpotensi menghambat efektivitas dari rencana stimulus fiskal.

"Observasi saya terhadap debt carrying capacity dan semakin tingginya alokasi APBN untuk pos cicilan utang dan bunga, memberi indikasi bahwa opsi keseimbangan yang bersifat 'fiscally-neutral' (saat pemerintah melakukan operasi pembiayaan likuiditas) tidaklah banyak," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top