Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ekonom Top Tiongkok Menghilang Setelah Mengkritik Xi Jinping

Foto : Istimewa

Presiden Tiongkok Xi Jinping. Zhu Hengpeng, yang bekerja di lembaga think tank pemerintah, dilaporkan tidak terlihat di depan publik sejak melontarkan komentar yang meremehkan di WeChat.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Seorang ekonom terkemuka Tiongkok di lembaga pemikir pemerintah, dilaporkan menghilang setelah diberi sanksi karena mengkritik Xi Jinping di grup obrolan pribadi.

Zhu Hengpeng, 55 tahun, diyakini telah melontarkan komentar-komentar yang meremehkan ekonomi Tiongkok, dan mungkin khususnya tentang pemimpin Tiongkok, dalam sebuah grup WeChat pribadi. Zhu kemudian ditahan pada bulan April dan diselidiki, menurut Wall Street Journal yang mengutip sumber-sumber anonim.

Dikutip dari The Guardian, Zhu bekerja di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok (Cass) selama lebih dari 20 tahun, terakhir sebagai wakil direktur Institut Ekonomi dan direktur Pusat Penelitian Kebijakan Publik. Ia dilaporkan tidak terlihat di depan umum sejak April ketika ia berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh media Tiongkok Caixin, yang pernah ia lakukan sebelumnya. Upaya Wall Street Journal untuk menghubunginya di rumah tidak berhasil. Cass belum menanggapi pertanyaan dari Guardian.

Awal bulan ini, media Hong Kong melaporkan perombakan jajaran senior lembaga tersebut, dengan direktur dan sekretaris juga dicopot dari jabatan mereka pada saat yang sama ketika Zhu dilucuti dari jabatannya. Dua pejabat lainnya dipindahtugaskan, menurut Sing Tao Daily , tetapi Zhu tidak dipindahtugaskan, dan tidak lagi tercantum di situs web Cass. Situs web yang terkait dengan pekerjaannya di Universitas Tsinghua juga telah ditutup, meskipun Guardian tidak dapat memastikan kapan.

Cass adalah lembaga pemikir terkemuka di Tiongkok , yang melapor langsung kepada kabinet Partai Komunis Tiongkok (PKT), Dewan Negara, dan telah lama menjadi penasihat kebijakan yang berpengaruh, terkadang memberikan analisis yang relatif jujur. Namun, di bawah pemerintahan Xi yang semakin otoriter, kritik terhadap PKT dan kepemimpinannya secara individual semakin tidak disukai, dan diperlakukan sebagai hukuman.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top