Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
WAWANCARA

Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Dr Peter Schoof : Jerman Belum Pernah Alami Dampak Sebesar Ini

Foto : Kedutaan Besar Jerman Untuk Indonesia, Timor Leste
A   A   A   Pengaturan Font

Pengelolaan krisis untuk negara seperti Indonesia dengan jumlah penduduk hampir 270 juta, dan terdapat di beberapa ribu kepulauan sangat berat. Presiden Jokowi dan pemerintah pusat berusaha untuk mengimbangkan perlindungan kesehatan dan tetap berjalannya ekonomi serta kehidupan umum. Itu tidak mudah. PSBB di Jakarta juga akan dimulai kembali. Hal ini tentunya sangat membuat frustrasi. Tetapi, dari segi politik luar negeri, perdagangan sangat diakui. Menteri Luar Negeri menekankan yang sama untuk kepentingan akses vaksin bagi semua dan multilateralisme yang kuat.

Bagaimana mestinya langkah yang perlu dilakukan pemerintah Indonesia sejak awal hingga sekarang?

Saya pikir, tes yang luas dan masif di Jerman mempunyai dampak yang sangat positif. Angka terbaru menyatakan, Jakarta saat ini telah mencapai kira-kira 50.000 tes per pekan, melewati standar WHO. Tetapi, daerah lainnya tidak dilakukan tes secara cukup. Indonesia telah melakukan tes sekitar 1,5 juta orang dari 270 juta orang. Dari pengalaman kami di Jerman, melakukan tes secara strategis dan tepat akan dapat lebih cepat mengetahui klaster dan dapat menekannya. Kami melakukan tes sebanyak 800.000 orang per pekan. Perbaikan di bagian ini akan berdampak positif terhadap penekanan pandemi di Indonesia.

Bagaimana Yang Mulia menilai sikap masyarakat Indonesia menjalankan protokol kesehatan?

Saya tentunya tidak dapat menilai ini secara menyeluruh, melainkan hanya dapat memberitahukan dari apa yang telah saya lihat di kota atau yang diberitakan media-media. Tentunya di sini memerlukan perbaikan. Tetapi kita juga melihat, tidak mudah untuk dapat mengikuti protokol kesehatan dengan sangat ketat di banyak situasi perumahan di kota dan perdesaan-perdesaan karena penduduk pada dasarnya tinggal lebih dekat satu sama lain (padat) dibanding kota besar menengah di Eropa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top