Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
WAWANCARA

Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Dr Peter Schoof : Jerman Belum Pernah Alami Dampak Sebesar Ini

Foto : Kedutaan Besar Jerman Untuk Indonesia, Timor Leste
A   A   A   Pengaturan Font

Hak konstitusional di Jerman merupakan fundamen negara kami. Di Pasal 1 Undang-Undang Dasar kami, yang disebut Grundgesetzes berbunyi, "Die Würde des Menschen ist unantastbar" (martabat seseorang tidak dapat disentuh). Setiap keputusan mengacu prinsip dasar ini. Setiap instansi negara terikat oleh prinsip ini. Pemilihan secara bebas, pemisahan kekuasaan, hukum independen atau kebebasan pers adalah fundamental yang dalam perspektif Jerman mempunyai akar dari prinsip mengenai martabat (asasi) seseorang. Dengan ini, Jerman juga menitikberatkan perjuangan untuk hak asasi manusia - baik melalui berbagai dewan di organisasi internasional atau dukungan di bidang pendidikan. Ini terutama pada masa pandemi semakin penting. Apalagi saat ini terdapat bahaya sangat besar, di mana pemerintahan otoriter di dunia ini ingin mengembangkan kekuatannya dengan menggunakan alasan melawan virus. Mereka mengambil kekuatan dari orang-orang di negara-negara tersebut. Dalam segi ini, kami juga bersama-sama Indonesia mewakili di dunia berjuang untuk hak asasi manusia, kebebasan berpendapat dan kebebasan pers.

Sebagai jangkar Eropa, bagaimana peran Jerman di Uni Eropa? Bagaimana gambaran masa depan Eropa tanpa Inggris?

Seperti telah dikatakan di atas, Jerman bersama-sama Prancis mempunyai peranan tradisional "Motor Europas". Walaupun negara-negara anggota lainnya mempunyai hak yang sama, kami sebagai negara dengan penduduk terbanyak di Eropa dan secara geografis terdapat di tengah-tengah Eropa, tentu mempunyai tanggung jawab tersendiri. Terutama kami sebagai UE harus bersama-sama maju dan keluar dari krisis ini. Dan krisis yang terjadi di EU beberapa tahun terakhir tidak sedikit. Ini mulai dari krisis keuangan, mata uang, atau migrasi. Kini ada pandemi, krisis terbesar, yang harus dilewati semua UE. Saat ini, kami berada di posisi kepemimpinan dewan UE berusaha dengan keras untuk menyatukan negara anggota untuk bersama-sama berjuang dan memenangkan pertemuran melawan pandemi ini.

Inggris tentunya merupakan anggota yang sangat penting di UE dan tentunya sangat penting untuk Jerman juga. Sebab banyak cara pemikiran yang menghubungkan kami. Kami mempunyai banyak pendapat yang sama di berbagai tema UE. Kami sangat menyayangkan terjadinya Brexit. Tetapi kami sekarang harus dapat mengatasi semuanya tanpa dia. Sampai saat ini hal tersebut tidak terlalu melemahkan UE seperti dikhawatirkan di awal. Selain itu, kami juga harus tetap mempertahankan hubungan dengan teman Inggris dalam bentuk tertentu. Bagi kami, UE dan Inggris sangat penting untuk mencapai kerja sama dalam bentuk lain yang baru.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top