Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 17 Feb 2025, 19:06 WIB

Durian Nusantara Go International, Sasar Pasar Tiongkok

Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean di rapat koordinasi di Palu, Sulteng, Senin (17/2/2025).

Foto: ANTARA/Nur Amalia Amir

PALU - Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean menyatakan bahwa Indonesia siap untuk melakukan ekspor komoditas durian secara langsung ke Tiongkok.

"Indonesia siap untuk melakukan ekspor komoditas durian secara langsung ke Tiongkok. Koordinasi bersama Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah (Sulteng), Badan Pangan Nasional, dan pelaku usaha terus dilakukan. Kami satu tim, Indonesia siap," katanya pada rapat koordinasi perlindungan sumber daya hayati dan go ekspor di Palu, Sulteng, Senin.

Ia menjelaskan pemerintah terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mencapai sebesar 8 persen, salah satunya dengan mendorong ekspor.

Ia mengatakan pemerintah telah melakukan inisiasi kerja sama dalam bidang perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok sejak tahun 2023 untuk ekspor empat komoditas pertanian, dan perikanan, seperti sarang burung walet, kelapa, durian dan tepung ikan.

Salah satunya, kata dia lagi, melakukan kegiatan ekspor komoditas durian dari Sulteng secara langsung ke negara Tiongkok.

"Draf protokol untuk ekspor durian telah selesai, tersisa untuk dilakukan penandatanganan," ujarnya.

Ia menjelaskan protokol ekspor durian ke Tiongkok sangat ketat, oleh karena itu sangat penting untuk melakukan pemenuhan syarat protokol tersebut.

Protokol yang harus dipenuhi, yakni standar Good Agriculture Practices (GAP) atau cara budi daya pertanian yang baik dan standar Good Handling Practices (GHP).

Ia mengatakan Tim General Administration of Customs of Tiongkok (GACC) sebagai tindak lanjut akan melakukan audit untuk packing house dan kebun durian segar di Provinsi Sulteng pada 9-14 Maret 2025.

Untuk itu, ia mengatakan rapat koordinasi perlindungan sumber daya hayati dan go ekspor ini bertujuan untuk memastikan semua elemen dan stakeholder yang terlibat telah memenuhi standar yang ditentukan GACC.

"Packing house dan kebun durian harus sudah sesuai dengan standar GACC. Kegiatan ini menjadi wadah untuk kita urai dan cek kembali seluruhnya telah sesuai standar GACC," ujarnya.

Melalui rapat koordinasi ini, ia mengharapkan proses ekspor durian dapat berlangsung dengan baik dan lancar, serta mematuhi standar yang ditetapkan, demi meningkatkan daya saing komoditas pertanian Indonesia di pasar internasional.

"Sehingga begitu tim GACC datang, kita semua sudah siap. Kemudian bisa dilanjutkan penandatanganan protokolnya dan bisa langsung ekspor," katanya pula.

Berdasarkan data Pemprov Sulteng, sebanyak 3.056 hektare kebun durian telah dilakukan registrasi, yang tersebar di lima kabupaten, yakni Kabupaten Parigi Moutong seluas 1.461,71 hektare, Poso 1.161,7 hektare, Sigi 211.941 hektare, Donggala 151 hektare, dan Tolitoli 70,07 hektare.

Dari lima kabupaten yang telah teregistrasi, saat ini tiga kabupaten menyatakan kesiapan ekspor, yakni Parigi Moutong, Poso, dan Sigi.

Sementara itu, dari 15 packing house, tujuh di antaranya telah teregistrasi dan lainnya masih dalam proses.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.