Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Dulu, Korea Tempat Adu Pengaruh Jepang dan Tiongkok

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Biksu Baekje mungkin telah menyebarkan tulisan Tiongkok ke Jepang pada 405 M dan agama Buddha pada 538 M. Selain itu, elemen desain arsitektur Baekje dapat dilihat di banyak bangunan kayu yang masih ada (misalnya kuil Horyuji di Nara) dan di ruang makam horizontal di Jepang karena sejumlah besar pengrajin Baekje pergi ke sana ketika Wa masih bersekutu dengan Jepang.

Hubungan yang lebih dari sekadar perdagangan dibuktikan dengan serangan gabungan Baekje-Gaya-Wa di Silla pada 400 M yang dikirim oleh Raja Goguryeo Gwanggaeto Agung. Pada 660 M, sekali lagi Baekje memohon bantuan militer Wa dalam menghadapi pasukan gabungan Dinasti Silla dan kerajaan dari Dinasti Tang.

Baekje berhasil di ditaklukkan oleh Silla, tetapi pasukan pemberontak bertahan dan berhasil membujuk sekutu Jepang mereka untuk mengirim lebih dari 30.000 tentara. Sayangnya usaha ini berhasil dihancurkan oleh pasukan angkatan laut gabungan Silla-Tang di Sungai Baecheon (sekarang Kum), dan nasib Baekje ditentukan.

Kerajaan Goguryeo di Korea juga berdagang dengan Jepang kuno dan para seniman dan cendekiawan diketahui telah tinggal selama beberapa waktu di Yamato. Bukti pertukaran budaya paling jelas terlihat pada lukisan makam yang hari ini dirayakan kerajaannya dan karya-karya Makam Fujinoki di Ikaruga.

Kemungkinan besar para imigran yang melarikan diri dari Kerajaan Goguryeo yang runtuh setelah kehancurannya di tangan Silla membawa praktik budaya ini dan lainnya ke Jepang, seperti yang dilakukan rekan-rekan mereka dari Baekje. hay/I-1
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top