Dulu, Korea Tempat Adu Pengaruh Jepang dan Tiongkok
Ketika kerajaan Goryeo (Koryo) menggantikan Silla sebagai penguasa Korea sejak awal abad ke-10, hubungan perdagangan berlanjut dan barang-barang Jepang diimpor, terutama pedang, merkuri, jeruk keprok, mutiara, dan kipas lipat kertas. Sementara itu Goryeo mengekspor gandum, kertas, tinta, ginseng, tikar jerami, dan buku sebagai balasannya.
Biksu Buddha Goryeo melakukan perjalanan ke Jepang dan meninggalkan bukti keterampilan artistik dan arsitektur mereka di sana. Pada 1231 M, bangsa Mongol yang dipimpin oleh Ogedei Khan menginvasi Korea dalam serangan pertama dari enam serangan selama beberapa dekade berikutnya.
Kerajaan Goryeo sepakat untuk membuat perdamaian dengan Bangsa Mongol. Isi perdamaian dibuat pada 1258 M berupa kewajiban untuk menyediakan kapal dan bahan untuk invasi Mongol ke Jepang pada 1274 dan 1281 M. Seperti invasi ke Jawa, invasi itu terbukti gagal.
Selanjutnya hubungan antara Korea dan Jepang berganti-ganti antara kemitraan perdagangan yang bersahabat dan permusuhan langsung selama berabad-abad berikutnya. Pembajakan menjadi masalah besar dengan armada besar yang mengangkut pihak penyerang yang mengarah jauh ke dalam wilayah Korea.
Hal ini menyebabkan Raja Taejong dari Kerajaan Joseon (Choson) menyerang pangkalan bajak laut Jepang di Pulau Tsushima pada 1419 M. Meskipun tindakan ini tidak membasmi bajak laut (waegu) sepenuhnya, hal itu memungkinkan kesepakatan perdagangan disepakati dengan Jepang, Perjanjian Gyehae, yang dibuat pada 1443 M.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya