Dukung Swasembada Nasional, MIND ID Pacu Produksi Aluminium
Ilustrasi PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) sebagai Anngota dari MIND ID
Foto: Dok. IstimewaJAKARTA — BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID terus memperkuat perannya dalam mendukung pemenuhan kebutuhan aluminium nasional. Upaya ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas produksi dan ekspansi fasilitas pemurnian, guna mewujudkan swasembada aluminium di Indonesia.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyatakan bahwa permintaan aluminium domestik sangat besar. Perseroan pun sudah siap dengan perhitungan investasi mencapai sekitar $1 miliar per juta ton kapasitas produksi alumina, dan $2,5 miliar per juta ton kapasitas produksi aluminium.
“MIND ID konsisten meningkatkan kapasitas produksi untuk menjawab kebutuhan nasional dan mampu mengurangi ketergantungan pada impor aluminium,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/12).
- Baca Juga: Januari 2025 Produksi Padi Naik
- Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy Dibidik Kuasai Pasar dunia
Saat ini, tambahnya, total kebutuhan nasional yang mencapai sekitar 1 juta ton per tahun dengan tingkat pertumbuhan mencapai meningkat 5% sampai 10% setiap tahun. Adapun, kapasitas produksi PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) sebagai Anngota dari MIND ID baru mencapai 275 ribu ton per tahun.
Untuk mengurangi ketergantungan pada impor, MIND ID berencana meningkatkan kapasitas smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, serta membangun fasilitas produksi alumunium baru di Mempawah Kalimantan Barat.
Diharapkan, kapasitas produksi nasional dapat mencapai 1 juta hingga 1,1 juta ton dalam lima tahun mendatang.
Dilo juga menegaskan bahwa MIND ID tidak berencana memperluas hilirisasi hingga ke segmen produk jadi, seperti pelek mobil, dan akan lebih fokus pada membangun kemitraan strategis dengan pelaku industri hilir di dalam negeri.
- Baca Juga: Sistem Irigasi Padi Hemat Air
- Baca Juga: Harga Sayur Turun
“Kami berharap dapat membangun kemitraan yang aktif dengan pelaku industri hilir, sehingga kebutuhan bahan baku mereka dapat dipasok dari produk mineral dalam negeri, dan nilai tambah setiap rantai pasoknya dapat dinikmati oleh Indonesia,” tutup Dilo.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD