Jum'at, 27 Des 2024, 16:07 WIB

Duh, Rupiah Kembali Tertekan Jelang Akhir Pekan

Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dollar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Senin (26/8/2024).

Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto.

JAKARTA – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan dollar Amerika Serikat (AS) setelah data klaim pengangguran AS sedikit lebih kuat dari perkiraan.

“Rupiah diperkirakan berkonsolidasi di tengah 'mood' liburan dengan potensi melemah terbatas terhadap dollar AS setelah data pekerjaan AS, klaim pengangguran, sedikit lebih kuat dari perkiraan,” ujar Lukman Leong dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Tercatat, klaim pengangguran AS mencapai 219 ribu dari perkiraan 224 ribu. Data ini juga lebih rendah dari angka sebelumnya yang sebesar 220 ribu.

Untuk ekonomi Tiongkok, data laba industri melemah jadi minus 4,7 persen, turun dari bulan Oktober 2024 yang terkontraksi 4,3 persen.

“Namun, juga ada berita positif dari Tiongkok sepekan ini, yaitu penerbitan 411 miliar dollar AS obligasi untuk mendukung ekonomi mereka, serta revisi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari 4,8 persen menjadi 4.9 persen untuk tahun ini oleh Bank Dunia. Untuk 2025, juga lebih tinggi dari 4,1 persen menjadi 4,5 persen,” ungkap dia.

Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah melemah 45 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.235 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.190 per dollar AS.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia turut melemah ke level Rp16.251 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.208 per dollar AS.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: