Dubes Zuhairi Sebut Inisiatif Indonesia untuk Membangun Kawasan Afrika Disambut Baik
Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi saat berkunjung ke kantor redaksi ANTARA di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024).
Foto: ANTARA/Nabil IhsanJakarta - Negara-negara Afrika menyambut inisiatif dan peran Indonesia dalam membangun kontinen tersebut khususnya melalui Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 pada awal September lalu, demikian menurut Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi.
Dalam wawancara khusus bersama ANTARA di Jakarta, Selasa, Zuhairi menyatakan bahwa sebagai salah satu negara pemrakarsa Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada 1955, peran Indonesia amat dihargai negara-negara Afrika bahkan hingga kini.
"Kelihatan sekali bagaimana kini, negara-negara Afrika memandang Indonesia dengan penuh kebanggaan, kedekatan, dan persahabatan yang luar biasa," kata Dubes RI untuk Tunisia itu.
Di samping melalui KAA, Zuhairi mengatakan, kedekatan Indonesia terhadap negara-negara Afrika terbina secara kuat berkat jasa Presiden ke-1 RI Soekarno yang senantiasa memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa Afrika di masa lalu.
Eratnya jalinan tersebut juga terlihat dari keberadaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunis yang menjadi satu-satunya perwakilan negara ASEAN di negara Afrika Utara tersebut, ucap dia.
"Bung Karno sudah meletakkan satu fondasi untuk membangun kemitraan strategis dengan negara-negara Afrika sejak masa lalu," kata Zuhairi.
Dengan demikian, melalui semangat KAA 1955, Forum Indonesia-Afrika di Bali membangkitkan kembali semangat perjuangan dan solidaritas Asia-Afrika, khususnya dalam bidang kerja sama ekonomi.
Kesepakatan ekonomi dan perdagangan yang dalam IAF ke-2 pun mencapai 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp55 triliun. Hal tersebut, ucapnya, mencerminkan pesatnya pengembangan kerja sama niaga antara Indonesia dan negara-negara Afrika.
"Ini menunjukkan bahwa dari Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, Indonesia kini memainkan peranan yang sangat penting dalam kerja sama perdagangan dengan negara Afrika," ucap Zuhairi.
Selain itu, menurut Direktur Afrika Direktorat Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Dewi Justicia Meidiwaty, sebanyak 40 BUMN maupun perusahaan swasta Indonesia telah berkomitmen memperkuat hubungan ekonomi dan menjalin kerja sama dengan negara-negara Afrika melalui IAF ke-2.
Dalam pernyataannya pada Selasa (3/9), Dewi menyebut sejumlah perusahaan tersebut di antaranya Pertamina, konsorsium Defend ID, Pindad, Biofarma, serta Perusahaan Gas Negara.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
- 5 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
Berita Terkini
- Polri Tindak 85 Influencer yang Promosikan Judi Online
- Heboh! Mayat Penambang Emas Ditemukan Tertelungkup di Tepi Sungai Bone, Gorontalo
- Penobatan Raja Charles Habiskan Biaya Pajak Inggris Rp1,4 Triliun
- Cagub Ridwan Kamil Komitmen Hadirkan Program Tebus Murah Sembako
- Prihatin Nasib Peternak Sapi, DPR Minta Pemerintah Tegas Tetapkan Aturan Tata Niaga Impor Susu