Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Diplomat: NATO akan 'Memohon' pada Ukraina untuk Bergabung setelah Berperang Skala Penuh dengan Rusia

Foto : Istimewa

Prystaiko mengatakan keberhasilan luar biasa Ukraina dalam hampir 14 bulan pertempuran skala penuh melawan Rusia, akan membuat NATO harus "memohon" pada Kyiv untuk bergabung.

A   A   A   Pengaturan Font

"Apa syaratnya? Kita harus demokratis; Oke, kita punya itu. Kita harus memperbaiki banyak hal; kita akan melakukannya. Korupsi? Itu juga mengganggu kita, kita sedang mengusahakannya, dan omong-omong, ada beberapa anggota NATO yang bisa mengajari kita semua tentang korupsi," tuturnya.

Beberapa alasan tradisional untuk tidak menawarkan keanggotaan pada Ukrain, takut memprovokasi agresi Rusia, kekhawatiran tentang kualitas militer Ukraina serta tentang korupsi sistemik, tampak kurang relevan karena perang Moskow semakin dalam.

Perluasan NATO untuk memasukkan Finlandia, dan kemungkinan akhirnya Swedia, merupakan konsekuensi besar bagi NATO, Rusia, dan Ukraina. Kyiv melihat peluang; yang telah dicoba untuk dieksploitasi dengan meminta proses aksesi NATO yang dipercepat.

"Ukraina sudah diakui sebagai calon NATO," kata Prystaiko. "Saya tahu bahwa pemerintah saya sekarang mengatakan bahwa Rencana Aksi Keanggotaan tidak perlu lagi; kami tidak membutuhkannya lagi. Contoh Swedia-Finlandia menunjukkan hal itu. Dan NATO sedang mempersiapkan program individu yang disesuaikan untuk kebutuhan Ukraina, jadi kami tidak perlu peta."

Keanggotaan NATO tidak diformalkan secara ketat, dengan jalur masing-masing negara ditentukan oleh karakteristiknya yang unik. "Studi tentang Pembesaran" NATO tahun 1995 mengatakan calon kandidat harus memiliki "sistem politik demokrasi yang berfungsi berdasarkan ekonomi pasar; perlakuan adil terhadap populasi minoritas; komitmen untuk menyelesaikan konflik secara damai; kemampuan dan kemauan untuk memberikan kontribusi militer pada operasi NATO; dan komitmen terhadap hubungan dan institusi sipil-militer yang demokratis."
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top