Diplomat Brunei Ditunjuk Menjadi Utusan Asean untuk Myanmar
TANGKAP PENGUNJUK RASA I Seorang penduduk ditangkap selama penumpasan terhadap pengunjuk rasa yang mengadakan demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon. Para menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara, Rabu (4/8), memilih Wakil Menteri Luar Negeri Brunei Erywan Yusof sebagai utusan khusus mereka untuk Myanmar.
Kelompok regional itu terikat oleh kebijakan dasar non-intervensi urusan dalam negeri negara-negara anggotanya. Keputusan yang dikeluarkan blok itu harus merupakan hasil konsensus bersama. Jika ada negara anggota yang menolak, proposal apa pun tidak boleh direalisasikan.
Erywan termasuk di antara setidaknya empat kandidat yang diusulkan oleh kelompok itu, meski Myanmar diyakini lebih memilih mantan diplomat Thailand. Keputusan Myanmar untuk menyerah pada tuntutan kelompok itu menunjukkan bahwa penguasa militer Myanmar masih mengandalkan dukungan Asean sewaktu menghadapi kecaman internasional.
Seorang diplomat Asean mengatakan, para menteri luar negeri itu sebetulnya telah memilih Erywan pada pertemuan mereka Senin lalu, tetapi tidak dapat mengumumkannya karena Myanmar belum menyetujuinya.
Para menteri melangsungkan sidang lagi, Rabu pagi, dan akhirnya berhasil membujuk pemerintah militer Myanmar, kata diplomat yang berbicara kepada Associated Press dengan syarat namanya dirahasiakan karena tidak memiliki wewenang untuk berbicara ke publik.
Meski utusan khusus untuk Myanmar telah ditunjuk, masih belum pasti apakah dan kapan para pemimpin militer Myanmar akan mengizinkan akses ke Suu Kyi, yang telah ditahan bersama para pemimpin politik lainnya dan diadili atas sejumlah tuduhan, kata para diplomat.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya