![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Dipengaruhi Data Ekonomi AS (14/2)
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah, jelang akhir pekan ini. Sentimen utamanya adalah investor fokus terhadap sejumlah data ekonomi di Amerika Serikat (AS).
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (14/2), bergerak melemah di kisaran 16.325 - 16.425 rupiah per dollar AS. Menurutnya, hal itu dipengaruhi data Jobless Claims di AS yang diperkirakan turun, serta data Indeks Harga Produsen (IHP) di AS yang diprediksi meningkat.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Kamis (13/2), di Jakarta, menguat 15 poin atau 0,09 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.361 rupiah per dollar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menyatakan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dipengaruhi harapan pembicaraan untuk kesepakatan Ukraina.
“Rupiah dan mata uang regional maupun dunia pada umumnya menguat terhadap dollar AS yang melemah oleh harapan pembicaraan untuk kesepakatan Ukraina,” ujarnya di Jakarta.
Pada Rabu (12/2), Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk menghentikan perang di Ukraina. Mereka berbicara tentang kekuatan negara masing-masing dan “manfaat besar” yang akan mereka dapatkan suatu hari nanti jika bekerja sama.
Berita Trending
- 1 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 2 Inter Milan Bidik Puncak Klasemen Serie A
- 3 India Incar Kesepakatan Penjualan Misil dengan Filipina Tahun Ini
- 4 Australia Tuduh Jet Tempur Tiongkok Lakukan Tindakan Tak Aman
- 5 Untuk Tingkatkan Literasi, Perpusnas Optimalkan Anggaran Rp441 Miliar