
Dinkes Temukan 7 Suspek Leptospirosis
tikus
Foto: istTANGERANG - Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten menemukan tujuh kasus suspek leptospirosis atau bakteri dari kencing tikus di Kecamatan Batuceper, Jatiuwung dan Neglasari.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr Dini Anggraeni dalam keterangan di Tangerang, Jumat, mengatakan saat ini tujuh kasus suspek leptospirosis sudah ditangani.
"Melalui puskesmas setempat juga telah dilakukan screening kasus leptospirosis yang melibatkan dokter, perawat, dan analis kesehatan,” katanya.
Ia menegaskan kasus ini harus diwaspadai seluruh warga Kota Tangerang, karena penularan melalui tikus.
Ia mengingatkan pentingnya masyarakat setempat secara serius menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, baik di dalam rumah maupun sekitar tempat tinggal
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira ini dapat menyerang siapa saja yang terpapar urine atau darah hewan terinfeksi. Salah satunya adalah tikus. Kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan upaya untuk mengurangi risiko penyakit leptospirosis ini.
Leptospirosis ditularkan melalui urine yang terinfeksi, melalui invasi mukosa atau kulit yang tidak utuh. Infeksi dapat terjadi dengan kontak langsung atau melalui kontak dengan air atau tanah yang tercemar atau terkontaminasi bakteri leptospira.
Penyakit ini tersebar di seluruh dunia, dengan perkiraan kejadian tahunan sebesar 1,03 juta kasus dan 58.900 kematian. Insiden yang tinggi ditemukan di negara dengan iklim tropis dan sub-tropis, khususnya di negara-negara kepulauan dengan curah hujan dan potensi banjir yang tinggi.
Gejala klinis leptospirosis pada manusia mirip dengan penyakit demam akut lain, seperti demam typhoid, dengue dan malaria. Apabila tidak segera diobati, dapat menyebabkan gejala berat dan gagal organ,.
Ia mengatakan 39 puskesmas di Kota Tangerang dapat menangani kasus leptospirosis dengan tenaga kesehatan dan fasilitas yang memadai.
“Dengan itu, masyarakat Kota Tangerang tak perlu ragu melakukan pemeriksaan jika gejala mulai terasa. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat tertangani dan risiko terparah dapat diminimalisir dengan maksimal,” katanya.
Berita Trending
- 1 Milan dan Bologna Berebut Posisi Empat Besar
- 2 Harga Cabai Makin Pedas Saja Jelang Ramadan, Pemerintah Harus Segera Intervensi Pasar Biar Masyarakat Tak Terbebani
- 3 Perbankan, Pionir Dalam Transisi Indonesia Menuju Ekonomi Rendah Karbon
- 4 Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Kementerian LH Gelar Aksi Bersih Hutan Bakau Muaragembong Bekasi
- 5 Digitalisasi dan Kolaborasi, Kanal Pupuk Indonesia Lebih Dekat Dengan Petani
Berita Terkini
-
Ramadan Tenang dan Menyenangkan, Pemerintah Siapkan Kebijakan Stimulus Jauh-jauh Hari
-
Tantangan Pembangunan Makin Kompleks, Pengelolaan Anggaran Harus Lebih Transparan Lagi
-
Investasi Danantara Bisa Melengkapi Pohon Industri
-
Penguatan Kewenangan Jaksa bukan Pemberian Kekuasaan Berlebihan
-
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Cek Persediaan Bahan Pokok Jelang Ramadan