
Investasi Danantara Bisa Melengkapi Pohon Industri
Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
Foto: istimewaJAKARTA - Untuk melesatkan pertumbuhan sektor manufaktur, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang diharapkan salah satunya digunakan untuk mendukung program hilirisasi.
“Seperti yang disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, gelombang pertama investasi Danantara sebesar 20 miliar dollar AS akan dialokasikan ke sejumlah proyek industrialisasi, salah satunya petrokimia,” ungkap Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif pada Rilis IKI Februari 2025 di Kemenperin, Jakarta, Kamis (27/2).
Pemerintah, ujarnya, telah menyiapkan beberapa proyek industrialisasi, yang merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Febri menambahkan, Kemenperin mengharapkan investasi Danantara bisa dialokasikan untuk melengkapi pohon industri yang saat ini belum terisi seluruhnya.
Seperti diketahui, pada Februari 2025, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) masih terus menunjukkan ekspansi dengan mencapai 53,15. Posisi ini meningkat 0,05 poin dibandingkan Januari 2025 atau meningkat 0,59 poin dibandingkan dengan Februari tahun lalu.
“Meningkatnya IKI bulan Februari ini ditopang oleh terjadinya ekspansi 21 subsektor industri dengan kontribusi terhadap PDB pada triwulan IV-2024 sebesar 97,7 persen,” kata Febri Hendri.
Peningkatan IKI pada Februari ini dipengaruhi oleh ekspansinya seluruh variabel pembentuk IKI yaitu pesanan baru, produksi dan persediaan.
Berita Trending
- 1 Milan dan Bologna Berebut Posisi Empat Besar
- 2 Harga Cabai Makin Pedas Saja Jelang Ramadan, Pemerintah Harus Segera Intervensi Pasar Biar Masyarakat Tak Terbebani
- 3 Perbankan, Pionir Dalam Transisi Indonesia Menuju Ekonomi Rendah Karbon
- 4 Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Kementerian LH Gelar Aksi Bersih Hutan Bakau Muaragembong Bekasi
- 5 Digitalisasi dan Kolaborasi, Kanal Pupuk Indonesia Lebih Dekat Dengan Petani