![Dilema Budi Daya Lada](https://koran-jakarta.com/images/article/php6_kxph_resized.jpg)
Dilema Budi Daya Lada
![Dilema Budi Daya Lada](https://koran-jakarta.com/images/article/php6_kxph_resized.jpg)
Kondisi gudang dan karung yang digunakan untuk menyimpan lada juga harus kering dan bersih, sehingga jamur tidak tumbuh pada produk yang disimpan. Tumbuhnya jamur pada produk lada berpotensi menimbulkan cemaran mikotoksin. Mikotoksin merupakan senyawa beracun yang berasal dari metabolit sekunder jamur.
Senyawa ini memiliki sifat yang kuat dan susah hilang, serta berbahaya bagi manusia. Lada yang terdeteksi mengandung mikotoksin akan ditolak pasar internasional. Petani perlu memberi nilai tambah pada produk ladanya sebelum dijual. Pemberian nilai tambah dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti pengemasan yang menarik dan pemberian merk
. Penggunaan kemasan dan merk juga dapat mencegah pencampuran dengan lada yang memiliki kualitas kurang baik oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Merk lada Indonesia yang telah dikenal di tingkat internasional adalah "Muntok White Pepper." Menanam lada masih memiliki peluang bagus di masa depan. Petani perlu terus meningkatkan semangat dan menaikkan kualitas produk lada yang dihasilkan.
Komentar
()Muat lainnya