
Digitalisasi Jalan Terus, Transaksi Keuangan Digital pada Februari 2025 Masih Cuan dan Bertumbuh
Gubernur Bank Indonesa Perry Warjiyo (tengah) dan jajaran anggota dewan gubernur saat konferensi pers hasil RDG di Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama SJAKARTA – Potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar dan terus berkembang pesat. Dengan dukungan infrastruktur, regulasi, dan inovasi, transaksi digital akan menjadi tulang punggung perekonomian di masa depan.
Namun, tantangan seperti keamanan, literasi digital, dan regulasi tetap perlu diatasi agar ekonomi digital dapat tumbuh secara berkelanjutan.
Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Februari 2025 tetap tumbuh, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
“Dari sisi transaksi, pembayaran digital (melalui aplikasi mobile dan internet) mencapai 3,38 miliar transaksi atau tumbuh 31,21 persen yoy pada Februari 2025 yang didukung oleh seluruh komponennya,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Maret 2025 di Jakarta, Rabu (19/3).
Perry mengatakan volume transaksi pada aplikasi mobile dan volume transaksi pada internet juga terus meningkat masing-masing tumbuh sebesar 32,22 persen year on year (yoy) dan 16,51 persen (yoy) pada Februari 2025.
Demikian pula, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh tinggi sebesar 163,32 persen (yoy) pada Februari 2025 yang didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 330,08 juta transaksi atau tumbuh 75,82 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp858,27 triliun pada Februari 2025.
Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS meningkat sebesar 4,66 persen (yoy) menjadi 807,18 ribu transaksi dengan nilai Rp14.749,90 triliun pada Februari 2025.
Sementara itu, dari sisi pengelolaan uang rupiah, uang kartal yang diedarkan (UYD) tumbuh 9,79 persen (yoy) menjadi Rp1.112,22 triliun pada Februari 2025.
Perry menyampaikan, stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga. Hal ini ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat.
Dari sisi infrastruktur, stabilitas sistem pembayaran tecermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) yang lancar dan andal serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada Februari 2025.
Dari sisi struktur industri, interkoneksi antarpelaku dalam sistem pembayaran terus menguat diikuti oleh ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang meluas.
Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP), catat BI, juga meningkat sejalan dengan perluasan tingkat adopsi.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan ketersediaan, keandalan, dan keamanan SPBI serta sistem pembayaran industri, termasuk memantau keandalan sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi sistem pembayaran selama periode libur Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah,” kata Perry.
Bank Indonesia juga terus menjaga ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk daerah terdepan, terluar, terpencil (3T), serta selama periode Ramadan dan Idulfitri (RAFI) melalui program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2025.
Berita Trending
- 1 TNBTS menyangkal pelarangan drone berkaitan dengan ladang ganja
- 2 Kemenhut bantah pembatasan drone terkait temuan ladang ganja di TNBTS
- 3 Awak Bus di Purwokerto Cek Kesehatan Jelang Angkutan Mudik Lebaran
- 4 BPJS Ketenagakerjaan Pangkalpinang Menyalurkan Santunan Rp3,3 Miliar
- 5 Menbud: Sinema Berperan Sebagai Alat Literasi Sejarah
Berita Terkini
-
Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pertanian Disiapkan
-
Masyarakat Tak Perlu Khawatir! Stok Energi Aman Selama Lebaran
-
Dukung Pahlawan Devisa! KUR Jadi Solusi Finansial Pekerja Migran
-
Pertamina Berkomitmen untuk Pulihkan Kepercayaan Publik
-
Survei KedaiKOPI Sebut Kebijakan WFA Lebaran Disetujui 83% Pemudik