
Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pertanian Disiapkan
Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian - Kita rencana kolaborasi tanda tangan MoU dan menuntaskan kemiskinan. Karena kita punya pengalaman di Banyuwangi dulu kemiskinannya 38 persen kita turunkan menjadi 8 persen.
Foto: antaraJAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) tengah menyiapkan projek percontohan (pilot project) berbasis pertanian sebagai upaya mempercepat pengentasan kemiskinan. Program ini difokuskan pada daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan memiliki potensi pertanian yang kuat.
“Kita rencana kolaborasi tanda tangan MoU dan menuntaskan kemiskinan. Karena kita punya pengalaman di Banyuwangi dulu kemiskinannya 38 persen kita turunkan menjadi 8 persen. Pola ini akan kita lakukan di 15 provinsi berbasis pertanian,” kata Mentan Amran saat menerima kunjungan Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Kamis (20/3).
Proyek percontohan ini akan difokuskan pada 15 provinsi, seperti beberapa provinsi di Pulau Jawa, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Pada Pilot Project tersebut, petani akan diberdayakan pada budi daya komoditas strategis untuk memenuhi pasokan industri hilirisasi dalam negeri ataupun menyuplai bahan baku program makan bergizi gratis (MBG).
“Ini nanti mengangkat perekonomian masyarakat setempat juga menyuplai bahan baku untuk pangan bergizi,” ungkap Mentan.
Amran menjelaskan daerah tersebut akan mengembangkan komoditas pertanian berdasarkan keunggulan komparatifnya. Keunggulan komparatif ini merujuk pada komoditas unggulan sesuai dengan potensi dan karakteristik wilayahnya.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing sektor pertanian, serta memastikan ketahanan pangan nasional melalui optimalisasi sumber daya yang tersedia. “Contoh Brebes itu keunggulannya bawang merah. Kita bangun cold storage sehingga harga bisa menguntungkan saat puncak panen ataupun offseason. Kalau NTT (Nusa Tenggara Timur) pendekatannya peternakan sapi dan kambing, Sulawesi Selatan (Sulsel) jagung. Kita melihat apa unggulan komparatif suatu daerah, agroklimat, dan kulturnya,” jelasnya.
Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi yang terjalin dengan Kementan. Dia menekankan kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Budiman juga berharap sinergi antara BP Taskin dan Kementan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, baik dalam aspek peningkatan produksi pertanian maupun pengentasan kemiskinan di berbagai daerah.
Butuh Konsistensi
Dari Yogyakarta, Peneliti Mubyarto Institute Awan Santosa sepakat pemerintah mengembangkan ekonomi daerah sesuai dengan keunggulan komparasi daerah. Apalagi setiap daerah di Indonesia mempunyai keunggulan masing masing.
Menurutnya, belum ada kata terlambat apabila pemerintah serius. "Yang penting pemerintah konsisten dengan rencana atau programnya sendiri, sehingga target target mengentas kemiskinan ekstrem itu benar-benar terwujud," tegasnya.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 TNBTS menyangkal pelarangan drone berkaitan dengan ladang ganja
- 2 Kemenhut bantah pembatasan drone terkait temuan ladang ganja di TNBTS
- 3 Awak Bus di Purwokerto Cek Kesehatan Jelang Angkutan Mudik Lebaran
- 4 BPJS Ketenagakerjaan Pangkalpinang Menyalurkan Santunan Rp3,3 Miliar
- 5 Menbud: Sinema Berperan Sebagai Alat Literasi Sejarah
Berita Terkini
-
Ada KA Baru Lho, Naik Argo Anjasmoro Surabaya - Jakarta Hanya 9 Jam
-
Perdana, PT KAI Operasikan KA Argo Anjasmoro Relasi Pasar Turi-Gambir
-
PT KAI Mengoperasikan KA Argo Anjasmoro Relasi Pasar Turi–Gambir
-
Film "Coco 2" Segera Tayang, Tanggal Rilis Telah Diumumkan
-
Diversifikasi Ekonomi Harus Dipacu, OJK Bali Kembangkan Pertanian sebagai Pilar Baru, Jangan Hanya Bertumpu pada Pariwisata!