Dies Natalis 103 Tahun, PIP Makassar Fokus Cetak SDM Unggul dan Berdaya Saing
Puncak acara Dies Natalis ke-103 Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/10).
Foto: Istimewa.JAKARTA - Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Sulawesi Selatan di usia 103 tahun tetap berkomitmen melahirkan SDM yang unggul dan berdaya saing di dunia industri.
Direktur PIP Makassar, Capt Rudi Susanto menyatakan 103 tahun merupakan jalan panjang, mulai dari sekolah yang dibagun hingga kini telah melalui berbagai transformasi dan perjalanan yang penuh suka duka. Hal itu disampaikannya saat puncak acara Dies Natalis ke 103 di Kampus Utama Makassar, Sabtu (12/10).
"Kami berkomitmen melahirkan SDM yang unggul dan berdaya saing di dunia industri," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/10).
Sebelumnya dalam rangka menyambut Dies Natalis ke 103 maka PIP Makassar membuat sejumlah rangkaian kegiatan. Seperti Lomba-lomba dibidang olehraga dan hobi untuk kalangan SMA dan sederajat di daerah Sulawesi Selatan. Selain itu, untuk menunjukan keperdulian kepada sesama melalui donor darah, dan santunan anak yatim.
"Lalu ada juga kegiatan akademis yaitu kuliah umum dan seminar internasional dibidang maritim yang diisi oleh dosen dan pembicara darj luar negari. Tidak ketinggalan kami juga menggelar simposium serta yang terakhir kami juga melaksanakan puncak Dies Natalis yang diawalin dengan jalan sehat, peresmian dinding kehormatan alumni (Wall Of Fame Corps Alumni Bumiseram Makassar) dan ditutup oleh Sarasehan Alumi dan Taruna PIP Makassar," kata Capt Rudi.
Kegiatan Deis Natalis 103 tahun kali ini mengambil tema 'Beradaptasi, Beinovasi, Bertransformasi untuk PIP Makassar Maju'. Pihaknya juga berterimakasi kepada para senior, alumi, dan para taruna serta taruni yang telah mengharumkan nama PIP Makassar yang terus berprestasi dan mengharumkan nama akademika.
Sebelumnya untuk meramaikan acara Dies Natalis ke 103 Tahun PIP Makassar juga digelar Simposoum dengan Tema "Implementasi Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, Pasal 1 Ayat 1" dan menghadirkan para ahli, akademisi, serta praktisi di bidang pelayaran.
Dijelaskan oleh Rudi, simposium ini merupakan kesempatan berharga bagi semua untuk berdiskusi dan mencari solusi bagi tantangan yang dihadapi dalam implementasi undang-undang tersebut di lapangan.
"Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan wawasan yang bermanfaat bagi dosen dalam memilih topik penelitian dan kajian yang sesuai dengan permasalahan aktual yang sedang terjadi di lapangan khususnya terkait pelayaran dan transportasi laut," katanya.
- Baca Juga: Menteri Rosan Promosikan Sektor EBT kepada Investor Inggris
- Baca Juga: Dukung GATF
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Bayern Munich Siap Pertahankan Laju Tak Terkalahkan di BunĀdesliga