![Di Banjarmasin, Tiga Guru Penggerak Pacu Transformasi Pendidikan Terus Berdetak](https://koran-jakarta.com/images/article/di-banjarmasin-tiga-guru-penggerak-pacu-transformasi-pendidikan-terus-berdetak-230418141353.jpg)
Di Banjarmasin, Tiga Guru Penggerak Pacu Transformasi Pendidikan Terus Berdetak
![Di Banjarmasin, Tiga Guru Penggerak Pacu Transformasi Pendidikan Terus Berdetak](https://koran-jakarta.com/images/article/di-banjarmasin-tiga-guru-penggerak-pacu-transformasi-pendidikan-terus-berdetak-230418141353.jpg)
Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Banjarmasin, Akhmad Basuki.
"Artinya, baik secara akademik maupun non-akademik, sikap dan perilakunya, supaya dia (siswa) mencapai kebahagiaan dan keselamatan di masa depan," ungkapnya.
Guru matematika ini memulai perubahan dari hal-hal kecil yang jika dilakukan terus menerus dapat menjadi kebiasaan baik. Salah satunya adalah membuat kesepakatan dengan siswa di kelas. Siswa diajak menyepakati konsekuensi jika terjadi pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut, sehingga siswa menjadi disiplin tanpa dipaksa.
"Kalau dulu tidak ada kesepakatan kelas. Gurunya yang mengatur, harus begini, harus begini, tidak ada kemauan siswa yang diakomodir. Kalau sekarang, siswanya mau apa? Disepakati bersama," jelasnya.
Dalam pembelajaran, Norliani lebih banyak membuat permainan untuk menerapkan konsep-konsep Matematika dengan memanfaatkan dadu dan kartu, misalnya. Menurutnya, cara tersebut efektif untuk menarik perhatian siswa belajar matematika.
"Alih-alih menjadi momok, siswa justru bertambah minat terhadap mata pelajaran matematika," imbuhnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya