Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Desa Migran Produktif

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

BI mendukung dengan langkah nyata seperti memudahkan remitansi TKI. Mekanisme pengiriman uang dari TKI kepada keluarganya saat ini masih menghadapi sejumlah kendala. Di antaranya, banyak remitansi melalui perantara serta proses tidak efisien. Untuk itu, BI mendorong pengembangan model bisnis remitansi yang lebih efisien, efektif, mudah, dan terjangkau.

Model bisnis tersebut terdiri dari kerja sama dengan penyedia jasa untuk memfasilitasi remitansi berupa transfer melalui telepon genggam ke telepon genggam, secara host to host. Kemudian, dari agen ke agen, transfer menggunakan Cash Deposit Machine, serta transfer dari kantor pos ke kantor pos.

Program lain BI adalah mengembangkan UMKM Desmigratif dengan mengambil peran sebagai narasumber pendidikan, pelatihan kewirausahaan, dan pendampingan klaster ketahanan pangan. Setiap tahun para buruh migran mengalirkan uang ke dalam negeri sekitar 120 triliun rupiah. Jumlah tersebut bisa dianalogikan transfusi darah segar dari luar negeri terhadap perekonomian bangsa, khususnya ekononi pedesaan.

Sayangnya, aliran remitansi Ramadan sebagian besar belum untuk kegiatan produktif dan kurang terpola untuk pembangunan desa. Maka, diperlukan program untuk menimbulkan kesadaran semua pihak terkait dengan pengelolaan aliran remitansi dari buruh migran lewat pelatihan.

Hingga kini pemanfaatan remitansi secara efektif bagi pengembangan usaha-usaha produktif di desa belum baik. Aliran remitansi kurang terkelola. Malahan keluarga menggunakan untuk hal-hal tidak produktif atau berfoya-foya. BI dan perbankan nasional perlu memperbanyak skema atau insentif buruh migran. Langkah Bank Mandiri yang telah mendesain program untuk membuat para buruh migran mandiri usai kontrak sangat tepat dan perlu ditiru.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top