Nusantara Ibu Kota Negara
Foto: IstimewaNama Nusantara sudah lama kita kenal. Saat duduk di Sekolah Dasar, kita dikenalkan Nusantara dengan pengertian sebagai negara yang terdiri dari beberapa pulau. Istilah itu sebagai sinonim untuk Indonesia yang memang faktanya adalah negara yang terdiri dari beberapa pulau. Bahkan dari segi luas wilayah, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.
Sebagai sinonim Indonesia, Nusantara banyak digunakan sebagai nama perusahaan, gedung, toko, dan lembaga pendidikan. Untuk menggambarkan keindahannya, Nusantara juga dijadikan judul lagu.
Sampai-sampai kelompok musik Koes Plus membuat 8 lagu dengan judul Nusnatara, yaitu Nunsatara 1 sampai Nusantara 8. Pencipta lagu A. Riyanto pun melukiskan keindahan Nusantara melalui lirik lagu Nunsatara 1 hingga Nusantara 4 yang dipopulerkan oleh penyanyi Jamal Mirdad.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Nusantara pertama kali tercatat dalam kitab Negara Kertagama, untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang dianut Majapahit, yang kawasannya mencakup sebagian besar wilayah Asia Tenggara terutama pada wilayah kepulauan.
Dalam kitab Negarakertagama disebutkan bahwa wilayah Nusantara zaman dulu sebagian besar adalah wilayah Indonesia saat ini, meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Kemudian Kepulauan Maluku dan Papua Barat ditambah dengan Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, dan Filipina bagian Selatan.
Nama Nusantara seakan hilang sejak runtuhnya Majapahit Nama Nusantara kembali popular setelah Ki Hajar Dewantara pada 1920-an mengusulkan istlah nusantara untuk menyebut wilayah Hindia Belanda. Sejarah panjang dan sudah di kenal di beberapa negara itulah yang membuat pemerintah memutuskan nama Nusantara sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru kita.
"Saya baru mendapatkan konfirmasi dari Bapak Presiden Jokowi pada Jumat (14/1) dan beliau mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) ini namanya Nusantara," kata Suharso dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/1).
Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (Pansus RUU IKN) Ahmad Doli Kurnia menilai pemerintah memiliki pertimbangan matang dalam memutuskan nama Nusantara sebagai Ibu Kota Negara. "Kami menilai sampai putus nama Nusantara itu dengan pertimbangan matang, ada aspek historis, sosiologis, dan filosofis yang nanti ada penjelasan dalam RUU ini kenapa disebut Nusantara," kata Doli.
Semoga saja pemilihan Nusantara sebagai nama IKN baru ini tidak membingungkan dengan penyebutan lain nama Indonesia yang selama ini sudah kita kenal. Semoga tidak rancu.
Bagaimanapun, penetapan nama Nusantara sebagai nama IKN baru merupakan langkah maju. Selangkah demi selangkah, cita-cita lama memindahkan ibu kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa kini makin mendekati kenyataan. Apalagi, seniman Nyoman Nuarta telah memamerkan desain Istana Kepresidenan IKN baru yang sangat mewah melalui akun instagramnya.
Semoga saja RUU IKN yang sedang dibahas di DPR saat ini bisa segera kelar agar pembangunan IKN, termasuk pemindahan Aparatus Sipil Negara ke lokasi IKN baru di Kalimantan Timur segera bisa terwujud.
Berita Trending
- 1 Pemerintah Sosialisasikan Hasil COP29 Sembari Meluncurkan RBC-4
- 2 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 3 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 4 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final
- 5 Jika Alih Fungsi Lahan Pertanian Tak Disetop, Indonesia Berisiko Krisis Pangan