Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dengan Konsep Sustainable Fashion, Karya Dua Desainer Indonesia Tampil Memukau di Panggung Mode Australia

Foto : Dok KJRI Sydney
A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Dua desainer Indonesia di Australia, Emmythee dan Savira Lavinia berhasil melahirkan karya-karya fenomenal yang ditampilkan di lantai 'Catwalk Gold Coast Fashion? Project 2021' (GCPF)?.

Keikutsertaan desainer Indonesia pada ajang GCPF yang berlokasi di salah satu ikon wisata Australia, Surfers Paradise Gold Coast yang digelar pekan lalu ini merupakan hasil kerja sama kerja sama KJRI Sydney dan Indonesian Fashion Chamber (IFC).

Karya dua desainer Indonesia yang berada di balik brand Emmy Thee dan Sav Lavin ini mendapatkan sambutan hangat dari para desainer dan pecinta mode di Australia. Kedua desainer tersebut mengedepankan konsep sustainable fashion dengan prinsip zero waste pattern, daur ulang sisa kain untuk pembuatan aksesoris dan memajukan pengrajin lokal dari berbagai daerah di Indonesia.

Koleksi yang ditampilkan pada GCFP di antaranya 'changes outer look 7 denim' menggunakan celana denim daur ulang, tas domalu dan anting-anting yang menggunakan sisa-sisa kain atau perca.

Secara umum, karya Emmythee menampilkan kekayaan kain tradisional Indonesia yang mengedepankan pengrajin lokal. Sementara itu, Savira Lavinia menampilkan koleksi bernuansa kontemporer berjudul 'Gardenia' yang bertujuan untuk menciptakan identitas visual baru terinspirasi oleh seni, musik, film dan literatur yang bertemu dalam harmoni yang sempurna.

"Saya menyukai pakaian yang merayakan keragaman bentuk tubuh wanita dikombinasi dengan exagerated silhouette, sehingga merepresentasikan pembawaan wanita yang lembut namun percaya diri," ujar Savira dalam siaran pers seperti dikutip laman kemlu.go.id pada Kamis (20/5).

"KJRI Sydney terus mendorong desainer Indonesia untuk go global, khususnya masuk ke pasar mode Australia, sebagai salah satu upaya meningkatkan kontribusi sektor ekonomi kreatif pada PDB," demikian disampaikan oleh Konsul Jenderal RI Sydney, Heru Hartanto Subolo, pada berbagai kesempatan di sela-sela GCFP 2021.

Konjen Heru Subolo menambahkan bahwa partisipasi pada GCFP ini merupakan kali kedua KJRI Sydney memberikan dukungan kepada desainer dan dunia mode Indonesia, setelah sebelumnya memberikan dukungan pada partisipasi Novita Yunus (Batik Chic) dan Savira Lavinia pada 'Fashions of Multicultural Australia 2019' di Sydney.

Dengan semangat bangga buatan Indonesia, Konjen Heru Subolo mengajak seluruh diaspora Indonesia di Australia untuk turut mendukung karya-karya para desainer Indonesia. "Apresiasi tinggi saya sampaikan kepada Indonesian Fashion Chamber (IFC), Emmy Thee, Savira dan Ali Charisma atas kolaborasinya," tutur Konjen Heru Subolo.

Partisipasi KJRI Sydney pada GCFP juga didukung oleh ekosistem mode Indonesia dan Australia, di antaranya Selvie Khoesnadi (fashion stylist berbasis di Gold Coast), Monstera International (trading company berbasis di Adelaide), Karina Trijono (founder brand Soloputri), Anindita Rahardjo (founder brand Kakamiku) dan desainer perhiasan Amerika berbasis di Adelaide Che Garcia dengan brand Woodsman Jewellery.

Karya-karya desainer Indonesia tersebut langsung dipertemukan dengan konsumen lokal pada sesi trade show GCFP 2021 tanggal 16 Mei 2021, dan mendapat animo luar biasa dari aspek penjualan.

Penyelenggaraan GCFP 2021 didukung oleh pemerintah Kota Gold Coast dan dihadiri oleh perwakilan kantor Walikota Gold Coast, Darren Taylor.

KJRI Sydney juga menggunakan kesempatan berpartisipasi pada GCFP 2021 untuk mempromosikan produk ekspor Indonesia yang telah masuk pasar Australia seperti teh Jawa Barat produksi Java Golden Arc dan kopi Mandheling Sumatra produksi PT Santos Jaya Abadi, serta promosi destinasi wisata Indonesia melalui pemberian brosur destinasi. Produk-produk tersebut dibagikan dalam bentuk goodie bag bagi pengunjung kehormatan GCFP 2021. I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top