![Demokratisasi Internal Parpol](https://koran-jakarta.com/images/article/php7fw5o8_resized.jpg)
Demokratisasi Internal Parpol
![Demokratisasi Internal Parpol](https://koran-jakarta.com/images/article/php7fw5o8_resized.jpg)
Daftar paradoks demokrasi di lingkup internal partai tentu bisa dengan mudah diperpanjang dengan kasus-kasus sejenis. Pada titik ini, pantas bertanya, mengapa parpol yang memiliki peran strategis dalam demokrasi malah gagal menerapkan prinsip demokrasi di lingkup internal? Menukil pernyataan pakar politik Burhanudi Muhtadi (2019), problem demokrasi lingkup internal partai berakar dari masalah akut terkait institusionalisasi partai sebagai lembaga politik.
Institusionalisasi sebagai proses pelembagaan partai dalam bentuk pola perilaku, nilai, serta budaya politik yang saling terintegrasi. Kandungan utama institusionalisasi partai terdiri atas unsur internal-eksternal dan struktural-kultural. Persilangan dua dimensi itu akan menghasilkan sejumlah model, di antaranya derajat sistem yang merupakan produk persilangan antara unsur struktural dan internal.
Kemudian, derajat identitas, hasil perkawinan aspek kultural dan internal. Otonomi keputusan yang lahir dari tarik-menarik aspek eksternal dengan struktural. Citra opini publik yang terbentuk dari proses internalisasi dan reifikasi aspek eksternal dan kultural. Di antara dimensidimensi institusionalisasi partai tadi, derajat sistem menduduki posisi paling krusial.
Sehat sakitnya partai ditentukan seberapa efisien derajat sistem berjalan. Hal ini bisa diukur dari cara fungsi partai berjalan, cara mekanisme transparansi pengambilan keputusan dipraktikkan dan manajemen konflik dikelola sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ ART).
Komentar
()Muat lainnya