![Demokratisasi Internal Parpol](https://koran-jakarta.com/images/article/php7fw5o8_resized.jpg)
Demokratisasi Internal Parpol
![Demokratisasi Internal Parpol](https://koran-jakarta.com/images/article/php7fw5o8_resized.jpg)
Selama ini, partai mendapat pembiayaan dari sumber utama bantuan pemerintah melalui APBN, iuran anggota, serta kader. Namun, sumber pendanaan itu tidak bisa menutupi kas partai yang nyaris selalu mengalami defisit. Alhasil, partai mencari sumber pendanaan lain dari sumbangan perorangan kalangan pengusaha.
Sumbangan ini tentu tidak bersifat sukarela, melainkan semacam simbiosis mutualistis. Konsekuensinya, parpol harus membela kepentingan para elite ekonomi sebagai penyandang dana. Hal inilah yang membuat sejumlah partai terjebak dalam jejaring oligarki antara elite ekonomi dan politik. Terakhir, partai dihadapkan pada kerentanan perpecahan akibat faksionalisasi internal yang dilatari konflik kepentingan antarelite dalam internal partai atau perebutan kekuasaan dalam tubuh partai itu sendiri.
Faksionalisasi yang dilatari perebutan kekuasaan acapkali menjadi benih konflik dan perpecahan dalam partai. Sebagai solusinya, sejumlah partai cenderung menghindari faksionalisasi dengan mengajukan calon tunggal dan memilihnya secara aklamasi sebagai ketua umum. Tidak berjalannya prinsip demokrasi dan meritokrasi internal partai jelas merupakan ancaman demokrasi secara keseluruhan.
Jika partai saja gagal mendemokratisasikan diri, lalu bagaimana bisa menjadi pilar demokrasi? Situasi dilematis dan penuh paradoks ini tentu harus segera dicarikan solusi. Di sinilah letak urgensi reformasi internal dalam tubuh partai. Tujuannya membangun partai sebagai institusi publik yang dijalankan dengan manajemen birokrasi terbuka dan demokratis
. Reformasi partai dapat dimulai dengan mengubah AD/ART agar sesuai dengan prinsip dan nilai demokrasi. Setiap aturan yang potensial melahirkan dominasi seseorang atau sekelompok orang dalam tubuh sebuah partai hendaknya diganti dengan aturan yang menjamin asas egalitarianisme. Kemudian, membangun basis massa yang kuat dan loyal di level akar rumput. Rekrutmen anggota serta kaderisasi harus dilakukan semua parpol agar terjalin ikatan kuat antara partai dan konstituen sebagai calon pemilih.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya