Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang - Momentum Perkuat Pasar dan Industri Dalam Negeri

Defisit Dagang Berpotensi Ganggu Pertumbuhan Ekonomi

Foto : ANTARA/Didik Suhartono
A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu, ekspor komoditas sawit yang menjadi andalan utama Indonesia kini menghadapi berbagai ancaman proteksi di berbagai negara, khususnya Eropa dan Amerika, bahkan negara importir terbesar India. Menurut Ina, kondisi global tersebut makin mempersulit posisi Indonesia.

"Meskipun, pemerintah mengatakan perang dagang tidak terlalu berpengaruh secara signifikan terhadap Indonesia," papar dia, di Jakarta, Senin (26/3). Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal, menambahkan pertumbuhan ekonomi tahun ini berpotensi menyusut akibat defisit neraca perdagangan dalam tiga bulan terakhir.

"Defisit perdagangan selama tiga bulan berturut-turut (Desember 2017-Februari 2018) adalah yang pertama kali terjadi sejak 2014. Sebelumnya, kita menikmati surplus," ujar dia. Menurut Faisal, pemerintah harus menganggap persoalan tersebut serius karena salah satu dampaknya adalah kesulitan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada tahun ini.

"Net ekspor yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu, berpotensi memberikan sumbangan negatif pada pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini," ungkap dia. Selain itu, imbuh Faisal, pemerintah tentunya memahami bahwa defisit perdagangan juga akan memperlebar defisit transaksi berjalan.

Hal itulah yang menjadi salah satu faktor pendorong pelemahan nilai tukar rupiah, selain faktor eksternal, seperti kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top