Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang - Momentum Perkuat Pasar dan Industri Dalam Negeri

Defisit Dagang Berpotensi Ganggu Pertumbuhan Ekonomi

Foto : ANTARA/Didik Suhartono
A   A   A   Pengaturan Font

>>Peran ekspor manufaktur lemah, neraca perdagangan sulit mencatat surplus.

>>Tahun ini, net ekspor berpeluang memberi kontribusi negatif pada pertumbuhan.

JAKARTA - Pemerintah Indonesia mesti mewaspadai defisit neraca perdagangan dalam tiga bulan terakhir. Sebab, net ekspor yang terus negatif berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi tahun ini. Padahal, tekanan terhadap ekspor Indonesia juga berpeluang terjadi karena penurunan permintaan dari industri Tiongkok sebagai negara tujuan utama ekspor.

Sebab, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok bakal menurunkan volume perdagangan dunia, termasuk menekan ekspor Negeri Tirai Bambu ke Negara Paman Sam. Di sisi lain, impor Indonesia bisa meningkat karena Tiongkok mengalihkan pasar ekspor yang tersumbat aksi proteksionisme AS itu ke negara lain, termasuk Indonesia. Penurunan ekspor dan kenaikan impor Indonesia tersebut tentunya makin memperlebar defisit perdagangan.

Pengamat ekonomi Universitas Padjadjaran, Ina Primiana, mengatakan saat ini pun Indonesia selalu menderita defisit perdagangan dengan Tiongkok yang sangat besar. Oleh karena itu, apa pun yang terjadi dengan Tiongkok, Indonesia pasti kalah. Di sisi lain, meskipun neraca dagang Indonesia dengan AS surplus, tetapi negara itu akan memberlakukan tarif impor sehingga bisa mengganggu ekspor Indonesia.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top