Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Ekonomi | Bali Siap Jadi Tempat Singgah Dana Berbasis Keluarga

Dampak Investasi "Family Office" ke Ekonomi Terbatas

Foto : ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Investasi family offices tak masuk ke sektor riil seperti pembangunan pabrik, sehingga dampak ke perputaran ekonomi terbatas.

JAKARTA - Pemerintah menggodok rencana kebijakan family office yang diyakini dapat menarik investasi. Namun, kebijakan tersebut diperkirakan tak terlalu berdampak signifikan dalam menggerakkan perekonomian nasional.

Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga membahas potensi skema investasi family office dalam rapat internal bersama Presiden di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7). Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai 500 miliar dollar AS atau setara 8.179,42 triliun rupiah dalam beberapa tahun ke depan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mencatat jumlah tersebut merupakan lima persen dari total dana yang dimiliki perusahaan keluarga atau family office di dunia sebesar 11,7 triliun dollar AS.

"Kalau kita lihat kemarin yang dipresentasikan total family office ini mencapai 11,7 triliun dollar AS dana yang dikelola. Kalau Indonesia bisa menarik 5 persen saja, kita bicara angka 500 miliar dollar AS itu cukup besar dalam beberapa tahun ke depan," kata Sandiaga saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta.

Sandiaga menjelaskan Presiden menginstruksikan pembentukan tim khusus yang dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, untuk mengkaji skema investasi family office ini di Indonesia. Kajian yang dilakukan dalam satu bulan ke depan itu akan membahas soal regulasi dan potensi, serta banyaknya permintaan dari komunitas family office di dunia yang menginginkan skema tersebut dapat diterapkan di Bali.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top