Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 29 Agu 2022, 00:00 WIB

Daging Ayam Masa Depan Kemungkinan Dihasilkan di Laboratorium

JUSTIN KOLBECK Pendiri Wildtype - Kami menemukan cara untuk membuat sel-sel salmon, dan kami mengombinasikannya dengan basis tanaman.

Foto: ISTIMEWA

BERKELEY - Seiring lonjakan populasi dunia, permintaan daging ayam dan makanan laut meningkat secara global. Beberapa perusahaan berharap dapat menawarkan produk daging mereka yang dikembangkan di laboratorium dengan rasa dan tekstur yang sama seperti pada daging yang sesungguhnya.

Konsumen awam mungkin mengira daging ikan salmon produksi Wildtype berasal dari alam liar atau hasil budi daya. Padahal, daging ini berasal dari beberapa sel salmon dan dikembangkan di sebuah lab di kantor pusat Wildtype di California Utara.

"Kami menemukan cara untuk membuat sel-sel salmon, dan kami mengombinasikannya dengan basis tanaman. Ini disebut scaffold, yang membantu memberi sel-sel ini struktur yang tepat untuk potongan-potongan tertentu yang sudah Anda kenal," kata salah satu pendiri Wildtype, Justin Kolbeck.

Kolbeck menambahkan, tujuannya adalah menambah pasokan ikan salmon yang berkurang pesat, di tengah meningkatnya permintaan. "Jadi, gagasan kami adalah memberi mereka opsi lainnya yang tidak menambah tekanan terhadap ikan liar atau terus mengandalkan pembudidayaan ikan," ungkapnya.

Dilakukan Uji Rasa

Sementara itu, uji rasa sedang berlangsung untuk potongan-potongan kecil ayam yang dikembangkan dari sel-sel ayam, di laboratorium Upside Foods. Potongan itu ternyata terlihat dan terasa seperti daging ayam sungguhan.

"Ini daging sungguhan, yang dikembangkan langsung dari sel-sel hewan, jadi kita tidak perlu memelihara atau menyembelih hewan. Tetapi kita masih dapat merasakan daging yang kita semua sukai," terang COO Upside Foods, Amy Chen kepada VoA.

Memurutnya, lonjakan populasi, meningkatnya permintaan daging dan makanan laut juga berdampak bagi lingkungan.

"Keseluruhan gas rumah kaca berdampak pada lahan, konsumsi air, belum lagi miliaran hewan yang disembelih setiap tahun untuk kita konsumsi. Jadi kami gembira karena daging yang dikembangkan ini menawarkan alternatif daging yang lebih baik tanpa ada dampaknya," kata Amy Chen.

Beberapa perusahaan juga menciptakan alternatif berbasis tumbuhan untuk makanan tradisional seperti telur dan daging babi asap (bacon).

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.