CSIS: Pengiriman Balon Sampah Korut 'Bentuk Terorisme Lunak'
Sebuah balon yang diduga dikirim oleh Korea Utara terlihat di sawah di Incheon, Korea Selatan pada 10 Juni 2024.
"Mereka tahu bahwa mengirim selebaran tentang Kimilsungisme adalah hal yang menggelikan di Korea Selatan," katanya. "Ini tidak akan terjadi selama masa-masa awal Perang Dingin ketika ekonomi Korea Utara lebih baik daripada Korea Selatan dan ada dukungan kuat dari buruh dan mahasiswa radikal terhadap cita-cita Marxis-Leninis. Sekarang, alternatifnya adalah mengirim sampah."
Kimilsungisme mengacu pada ideologi yang didirikan oleh Kim Il-sung, pendiri Korea Utara dan kakek dari KIm Jong-un.
Laporan tersebut membantah klaim beberapa pengamat Korea bahwa pemimpin Korea Utara "telah membuat keputusan strategis untuk berperang."
"Pertama, jika Kim Jong-un benar-benar mempersiapkan diri untuk perang, kecil kemungkinan dia akan menjual semua amunisinya ke Russia. Kedua, jika perang benar-benar terjadi, Kim tidak akan melepaskan diri dari Korea Selatan. Taktik tipu daya strategis Korea Utara adalah untuk menyesatkan musuh-musuhnya," katanya.
"Jika perang sudah di ambang pintu, Korea Utara tidak akan mengisyaratkan adanya agresi di masa mendatang -- mereka akan secara bermuka dua menyerukan inisiatif perdamaian antar-Korea, sebagaimana yang mereka lakukan menjelang Perang Korea."
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya