CSIS: Pengiriman Balon Sampah Korut 'Bentuk Terorisme Lunak'
Sebuah balon yang diduga dikirim oleh Korea Utara terlihat di sawah di Incheon, Korea Selatan pada 10 Juni 2024.
WASHINGTON - Pengiriman balon berisi sampah oleh Korea Utara ke Korea Selatan merupakan "bentuk terorisme lunak," demikian laporan lembaga pemikir AS pada hari Selasa (2/7), menekankan bahwa hal tersebut tidak boleh dianggap enteng meskipun mencerminkan "kelemahan" dan "ketidakamanan" rezim Korea Utara.
Dikutip dari Yonhap, wakil presiden senior untuk Asia dan Korea pada Center for Strategic and International Studies (CSIS) Victor Cha dan rekan peneliti di CSIS Korea Chair Andy Lim merilis laporan yang menganalisis kampanye Pyongyang yang melibatkan balon berisi sampah dalam format tanya jawab.
Korea Utara telah menerbangkan balon-balon semacam itu ke Korea Selatan, mempermasalahkan selebaran anti-Pyongyang yang dikirim aktivis Korea Selatan ke Korea Utara. Militer Korea Selatan menangani balon-balon itu, tetapi balon-balon itu menimbulkan kekhawatiran keamanan publik, khususnya orang-orang yang tinggal di dekat wilayah perbatasan.
"Meskipun balon-balon ini mencerminkan kelemahan dan rasa tidak aman Korea Utara, hal itu tidak boleh dianggap enteng. Balon-balon berisi sampah dan kerusakan yang ditimbulkannya merupakan bentuk terorisme ringan," kata laporan itu.
"Bayangkan saja jika mereka memasukkan bubuk putih yang tidak dapat diidentifikasi ke dalam balon; itu akan menciptakan kepanikan di kalangan masyarakat Korea Selatan dan berdampak pada masuknya modal asing ke dalam perekonomian negara tersebut," tambahnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya