Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ciri-ciri Orang yang Suka Mencuri Pasangan Teman

Foto : Freepik

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Sex Research, menemukan bahwa seseorang dengan karakteristik tertentu berpeluang mencuri atau merebut pasanganmu dengan menggodanya.

Meneliti 187 pasangan heteroseksual baik yang menikah, hidup bersama, atau berkencan di Kroasia, para peneliti menilai kepribadian dan pengalaman perburuan mereka sendiri.

Sebagai informasi, perburuan didefinisikan sebagai "perilaku yang dimaksudkan untuk menarik seseorang yang sudah menjalin hubungan romantis."

Para peneliti kemudian mengevaluasi setiap orang berdasarkan ciri-ciri kepribadian yang disebut sebagai Big Five dan Dark Triad. Big Five mencakup ekstraversi, keramahan, kesadaran, neurotisme, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru. Sementara Dark Triad meliputi meliputi narsisme, psikopati, dan machiavellianisme.

Hasilnya, ada perbedaan antara karakter wanita dan pria yang suka memburu atau merebut pasangan, entah itu pacar atau suami-istri kerabatnya.

Melansir The best Life, studi menemukan bahwa pria dengan tingkat kehati-hatian yang rendah dan tingkat machiavellianisme yang tinggi kemungkinan besar akan mencoba memburu pasangan seseorang.

Sydney Anglo dalam bukunya yang bertajuk Machiavelli - The First Century: Studies in Enthusiasm, Hostility, and Irrelevance (2005) mengartikan kepribadian machiavellianism dalam psikologi sebagai kepribadian yang fokus pada kepentingannya sendiri sehingga mereka akan melakukan segala cara untuk mewujudkan tujuan mereka.

Sementara Frontiers in Psychology menuturkan seseorang dengan karakter machiavellianisme ditandai dengan manipulasi interpersonal, penipuan, sinisme, dan kurangnya moralitas.

Mereka juga diyakini memiliki psikopati, yakni penyakit jiwa yang dicirikan oleh tindakan yang bersifat egosentris dan antisosial. Psikopati didefinisikan sebagai kekurangan respons emosional, kurangnya empati, dan kontrol perilaku yang buruk.

"Psikopati dan Machiavellianisme yang lebih tinggi, terutama pada pria, terbukti menjadi prediktor paling penting dari pengalaman berburu pada pria dan wanita," kata para peneliti.

Sebaliknya, para wanita yang paling berhasil dalam perburuan liar menunjukkan ekstraversi, keterbukaan, dan psikopati yang tinggi.

Menariknya, penelitian ini menemukan bahwa kerentanan seorang wanita terhadap perburuan ada hubungannya dengan kepribadiannya dan pasangannya.

Wanita dengan pasangan yang memiliki tingkat persetujuan yang rendah dan neurotisisme yang tinggi lebih mungkin untuk diburu.

Kepribadian neurotik atau neurotisisme sendiri merujuk pada seseorang yang memiliki kecenderungan terhadap emosi negatif, seperti kemarahan, kecemasan, dan keraguan diri atau insecurity yang tidak stabil.

Sementara untuk kepribadian narsistik, peneliti tak melihat adanya hubungan dengan perburuan. Narsisme ditandai dengan memiliki rasa kepentingan diri sendiri yang terlalu tinggi. Orang dengan kepribadian ini cenderung mencari perhatian dan ingin dikagumi.

"Berlawanan dengan harapan kami, dari ciri-ciri kepribadian yang dianalisis, narsisme tidak menunjukkan efek aktor atau pasangan yang konsisten pada pengalaman perburuan pasangan," kata para peneliti.

Walau begitu, seorang psikolog berlisensi yang berbasis di Brooklyn, David Tzall, menuturkan penyebab orang lain melakukan perburuan bisa terjadi karena mereka tidak menghormati batasan.

"Mereka mungkin memanfaatkan kelemahan dari masalah orang lain dalam hubungan dan menggunakannya untuk keuntungan mereka," kata Tzall.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top