Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

ChatGPT Matikan Tugas Esai Mahasiswa, Filsuf Bilang Itu Omong Kosong

Foto : The Conversation/Shutterstock

Bahwa murid dan mahasiswa bisa menggunakan ChatGPT untuk melakukan kecurangan dengan lebih efisien tidak semestinya dijadikan lendasan untuk mengklaim bahwa tugas esai telah “mati”.

A   A   A   Pengaturan Font

Ini membuat beberapa pihak berargumen bahwa ChatGPT adalah "pembual" dalam konteks filosofis: Menurut filsuf Harry Frankfurt, seorang pembohong harus memberikan respons terhadap suatu kebenaran, sementara seorang pembual tak punya kepedulian sedikitpun terhadap kebenaran maupun kebohongan - mereka "sama sekali tak fokus pada fakta."

Pembual hanya merekayasa jawaban sesuai keinginan, demi memenuhi tujuan mereka.

Layanan AI tak peduli terhadap apapun yang mereka katakan

Tapi, penilaian kita terhadap ChatGPT tak semestinya hanya berhenti sampai sini saja. Memang, ChatGPT tak peduli terhadap kebenaran. Bagaimana bisa?

Masalahnya tak sebatas ChatGPT adalah pembual yang tak peduli terhadap kebenaran, tapi lebih tepatnya ia tak peduli terhadap apapun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top